Monday, December 26, 2016

Materi Kerajaan Gowa Tallo (Makassar) Lengkap



A. Peta Lokasi Kerajaan
 
B.  Raja dan Perannya
1.   Karaeng Matoaya (Raja Gowa), yang bergelar Sultan Alaudin (1593 sampai 1639) dan dibantu oleh Daeng Manrabia (Raja Tallo) sebagai mangkubumi bergelar Sultan Abdullah
-  Dalam pemerintahannya kerajaan ini berkembang sebagai kerajaan maritim.
2.   Raja Muhammad Said (1639 sampai 1653)
-  Pada pemerintahannya kerajaan ini berkembang pesat.
3.   Sultan Hasannudin (1653 sampai 1669).
- Pada pemerintahannya kerajaan ini mencapai puncak kejayaan, dan berhasil memperluas wilayah di daerah yang subur.
C.  Kehidupan Masyarakat
1.   Ekonomi
Kerajaan Gowa Tallo merupakan kerajaan maritim dan berkembang sebagai pusat perdagangan di Indonesia bagian timur. Hal ini ditunjang oleh :
~ Letak yang strategis.
~ Memiliki pelabuhan yang baik.
~ Jatuhnya Malaka di tangan Portugis tahun 1511.
2.   Sosial Budaya
-  Sebagai Negara Maritim, sebagian besar masyarakat Makassar adalah nelayan dan pedagang.
-  Masyarakat giat berusaha untuk kemakmuran hidupnya tanpa melanggar norma-norma yang ada.
-  Masyarakat mengenal pelapisan sosial. Golongan bangsawan disebut “Anakarung/Karaeng”, golongan rakyat biasa disebut “To Maradeka”, dan golongan bawah disebut “Ata”.
D.  Faktor Kemunduran
1.  Kekalahan VOC terhadap Kerajaan Makassar menyebabkan Belanda melakukan politik adu domba antara Kerajaan Makassar dengan Kerajaan Bone.
2. Terjadinya penyerangan dari Raja Bone Aru Palaka yang bekerja sama dengan Belanda sehingga memaksa Gowa Tallo menandatangani Perjanjian Bongaya.
E.  Perjanjian Bongaya
Berisi :
1.    VOC memperoleh hak monopoli perdagangan di Makassar.
2.    Belanda dapat mendirikan benteng di Makassar.
3.    Makassar harus melepaskan daerah-daerah jajahannya seperti Bone dan pulau-pulau di luar Makassar.
4.    Aru Palaka diakui sebagai raja Bone.
F.   Peninggalan-Peninggalan
1.    Masjid Katangka (1605),
2.    Kompleks makam raja-raja Gowa Tallo,
3.    Benteng Fort Rutterdam,
4.    Batu Pelantikan Raja,
5.    Sumur Pendeta,
6.    Makam Syekh Yusuf, dll.

0 comments:

Post a Comment