Monday, December 19, 2016

Diet Ala Rasulullah


Muhammad bin Abdullah bin Abdul Mutthalib bin Hasyim merupakan nabi dan rasul terakhir bagi umat Islam yang diutus Allah kepada seluruh umat manusia. Muhammad diutus untuk menegakkan ajaran Tauhid, seperti yang dibawa oleh nabi-nabi dan rasul-rasul sebelumnya.

Bagi umat Islam, Muhammad bukan hanya sekedar nabi dan rasul Allah saja. Beliau juga merupakan seorang panutan serta tauladan yang baik bagi seluruh umat Islam. Sehingga wajar saja apabila umat Islam marah ketika sosok yang dianggap mulia ini dilecehkan orang-orang yang benci terhadap Islam. 

Berbicara tentang kehidupan Rasulullah, mari kita sedikit gali tentang pola hidup sehat Rasulullah yang patut kita tiru. Selama hidupnya, Rasulullah hanya menderita sakit selama dua kali, yaitu pertama pada saat beliau menerima wahyu pertama di Gua Hira dan yang kedua adalah saat-saat dimana menjelang meninggalnya beliau. 

Hal ini tentu saja mengindikasikan bahwa Rasulullah itu memiliki fisik yang luar biasa, mengingat pada waktu itu Jazirah Arab merupakan tempat yang memiliki cuaca ekstrim. Mengetahui kisah ini, seoran profesor barat mengaku kagum dengan pola hidup sehat yang dijalankan oleh Rasulullah. 

Ia menuturkan, "Kita masyarakat Barat yang tidak mengamati dan tidak mencontoh adab makan yang diajarkan Islam, akhirnya menderita banyak penyakit. Mereka yang mematuhi kebiasaan makan menurut Islam akan sehat, dan mereka yang meniru cara makan Barat yang buruk akan sakit. Kebiasaan sehat dalam adab makan Islam seharusnya ditiru oleh masyarakat Barat" ungkap Prof. Hans-Heinrich Reckeweg, M.D., ahli toksikologi, Biological Therapy Vol.1 No.2, 1983.

Bahkan dahulu pada masa Rasulullah, ada seorang tabib asal Mesir yang diutus untuk pergi ke Madinah sebagai tanda persahabatan. Namun setelah 8 bulan, tabib itu memilih kembali ke Mesir. Bukan karena tidak betah, malah ia dikenal akrab dan baik oleh warga Madinah. Ia pulang karena selama di Madinah, ia tidak menemukan satupun orang sakit yang datang untuk berobat ke tempat prakteknya. Sedangkan di Mesir, jasanya mungkin lebih dibutuhkan.

Sebelum berpamitan ke Mesir, ia menyempatkan diri untuk berpamitan dengan Rasulullah SAW dan menanyakan rahasia Rasulullah dan umatnya terlihat sehat dan sangat jarang terserang penyakit. Rasulullah-pun menjawab "kami adalah umat yang tidak makan sebelum lapar dan berhenti sebelum kenyang". 

Dalam riwayat lain, Rasulullah bersabda, "Tidaklah sekali-sekali manusia memenuhi sebuah wadah pun yang lebih berbahaya dari perutnya. Cukuplah bagi anak Adam beberapa suap makanan untuk menegakkan tubuhnya. Jika ia harus mengisinya, maka sepertiga (bagian lambung) untuk makanannya, sepertiga lagi untuk minumannya, dan sepertiga lagi untuk nafasnya (udara)" [HR. Tirmidzi].

Setelah 14 abad berlalu hadits itu keluar, kini penelitian ilmiah mulai membuktikan kebenaran dari ucapan Rasulullah SAW tersebut. Kini penelitian ilmiah telah membuktikan bahwa diet ala Rasul tersebut dapat memperpanjang umur seseorang, disebut juga sebagai diet anti-aging calorie restriction (diet pembatasan kalori atau diet rendah kalori).

Namun sebenarnya diet yang dibarat disebut "diet calorie-restriction" ini digembar-gemborkan berasal dari barat, namun masih menggunakan dasar diet Islam "berhenti sebelum kenyang" yang diajarkan Rasulullah. 

Dalam 10 tahun terakhir ini, diet ini banyak sekali dibicarakan di dunia barat. Bahkan banyak ahli kesehatan bahkan ilmuwan yang bahwa diet ini adalah diet anti-aging terbaik yang pernah ada.

Dalam hal ini, yang palin utama adalah memotong kalori. Orang dewasa biasanya mengkonsumsi 2000 kalori per hari, maka mulai sekarang kurangi jumlah asupan kalori sebanyak kurang lebih sepertiganya, misalnya menjadi 1200 kalori/hari. Biasanya hal ini secara otomatis dapat diperoleh dengan memotong porsi makanan.

Namun yang perlu Anda ingat adalah memotong kalori, bukan berarti mengurangi jumlah asupan nutrien lain. Jadi, dengan porsi makanan yang tidak banyak, tetap harus memenuhi nutrien penting untuk tubuh seperti protein, vitamin, dan mineral-mineral. Jadi bukan sembarangan makan sedikit, seperti hanya makan kerupuk seharian misalnya.

Penemuan Kalluri Suba Rao, ahli biologi molekuler (2004): Makan sedikit memungkinkan tubuh untuk lebih 'berkonsentrasi' memperbaiki dirinya sendiri, sehingga kegiatan perbaikan DNA, membuang zat-zat toksin keluar tubuh, dan regenerasi sel-sel rusak dengan sel sehat dapat berlangsung lebih optimal—Sedangkan apabila kita makan banyak melebihi batasan, maka tubuh akan lebih sibuk dengan kegiatan katabolisme (menguraikan makanan-makanan itu dalam tubuh) dan 'tidak sempat' memperbaiki dirinya sendiri.

Inilah salah satu pengundang berbagai penyakit seperti darah tinggi, kolesterol, dan lain-lain yang dapat memperpendek umur manusia zaman sekarang.

Tubuh sesungguhnya memiliki kemampuan untuk memperbaiki dirinya sendiri dari kerusakan-kerusakan dalam, namun makan terlalu banyak dapat menghalangi hal tersebut. Hasil temuan Rao ini diumumkan di Journal of Molecular and Cellular Biochemistry (2004). 

Jika kerusakan DNA maka penyakit-penyakit degeneratif lain yang terkait dengan penuaan dapat dicegah. "Ada banyak sekali bukti bahwa membatasi kalori dapat menurunkan resiko Anda terjangkit penyakit modern seperti diabetes, kanker, dan penyakit jantung." ujar peneliti Universitas Saint Louis, Edward Weiss. Rasulullah bersabda, "Kita (kaum muslimin) adalah kaum yang hanya makan bila lapar dan berhenti makan sebelum kenyang". Kini hadits tersebut memang sudah terbukti melalui penelitian modern. Dalam riwayat lain, Rasulullah bersabda. "Tidaklah anak Adam memenuhi wadah yang lebih buruk dari perut. Cukuplah bagi anak Adam memakan beberapa suapan untuk menegakkan punggungnya. Namun jika ia harus (melebihinya), hendaknya sepertiga perutnya (diisi) untuk makanan, sepertiga untuk minuman, dan sepertiga lagi untuk bernafas." Imam Asy-Syafi’i rahimahullah menjelaskan, "Karena kekenyangan membuat badan menjadi berat, hati menjadi keras, menghilangkan kecerdasan, membuat sering tidur dan lemah untuk beribadah". Bahkan kekenyangan hukumnya bisa haram, Ibnu Hajar rahimahullah berkata, "Larangan kekenyangan dimaksudkan pada kekenyangan yang membuat penuh perut dan membuat orangnya berat untuk melaksanakan ibadah dan membuat angkuh, bernafsu, banyak tidur dan malas. Bisa jadi hukumnya berubah dari makruh menjadi haram sesuai dengan dampak buruk yang ditimbulkan (misalnya membahayakan kesehatan)". Bagaimana menurut Anda? Ilmuwan saja telah mengatakan bahwa diet ala Rasulullah adalah yang terbaik. Untuk itu, mari kita ikuti apa yang telah Rasulullah kerjkan, selain mendapatkan manfaat yang luar biasa, kita juga medapatkan pahala darinya.

0 comments:

Post a Comment