Tuesday, January 3, 2017

Materi Kerajaan Aceh Lengkap



A. Peta Kerajaan Aceh
 
B.  Raja dan Perannya
1.   Sultan Ali Mughayat Syah (1514-1528 M)
a)   Raja pertama Kerajaan Aceh
b)   Kerajaan Aceh  diperluas ke beberapa daerah  yaitu daerah Daya dan Pasai.
c)    Melakukan serangan terhadap kedudukan bangsa Portugis di Malaka dan Kerajaan  Aru.
2.   Sultan Salahuddin (1528-1537 M)
a)    Mengalami kemerosotan
3.   Sultan Alaudin Riayat Syah Al-Kahar (1537-1568 M)
a)   Memperluas Kerajaan Aceh : melakukan serangan terhadap Kerajaan Malaka (tetapi gagal) dan berhasil menkhlukkan daerah Aru.
b)   Mengalami masa suram dan sering terjadi pemberontakan dan perebutan kekuasaan.
4.   Sultan Iskandar Muda (1607-1636 M)
a)   Mengalami kejayaan : Kerajaan Aceh tumbuh menjadi kerajaan besar (Aru, Pahang, Kedah, Perlak, Indagiri ), berkuasa atas perdagangan islam, dan menjadi bandar transito (menghubungkan perdagangan Islam di dunia barat).
b)   Berhasil menguasai daerah-daerah penghasil lada dengan menyerang Portugis dan Kerajaan Johor di Semenanjung Malaya.
c)   Menolak permintaan Inggris dan Belanda untuk membeli lada di pesisir Sumatra bagian barat.
5.   Sultan Iskandar Thani (1636-1641 M)
a)   Memerintah dengan cara melanjutkan tradisi Sultan Iskandar Muda.
b)   Muncul seorang ulama besar bernama Nuruddin Ar-Raniri yang menulis buku sejarah Aceh berjudul Bustanu’ssalatin.
C.  Kehidupan Masyarakat
1.   Kehidupan Ekonomi
a)  Dalam bidang pelayaran dan perdagangan.
b)  Daerah-daerah pantai barat dan timur Sumatra banyak menghasilkan lada.
c)   Semenanjung Malaka banyak menghasilkan lada dan timah.
d)  Hasil bumi dan alam menjadi bahan ekspor terpenting, sehingga perekonomiaan berkembang  pesat.
e)   Bidang perdagangan yang maju menjadikan Aceh makin makmur.
f)    Aceh mampu membangun angkatan bersenjata yang kuat.
g)   Sumber komoditas lada dan emas dari daerah takhlukannya. 
2.   Faktor-faktor yang menyebabkan Kerajaan Aceh tumbuh menjadi kerajaan yang besar, antara lain :
a)   Letak ibu kota Aceh sangat strategis, yaitu di pintu gerbang pelayaran dari India dan Timur Tengah yang akan ke Malaka, Cina, atau ke Jawa.
b)   Pelabuhan Aceh (Olele) memiliki persyaratan yang baik sebagai pelabuhan dagang.
c)    Sejak dahulu Aceh selalu mengadakan hubungan dagang internasional.
d)   Jatuhnya Malaka ke tangan Portugis menyebabkan pedagang Islam banyak yang singgah ke Aceh, apalagi setelah jalur pelayaran beralih melalui sepanjang pantai barat Sumatra.
3.    Kehidupan Sosial Budaya
a)   Kebudayaan masyarakat Aceh makin bertambah maju karena sering berhubungan dengan Negara lain.
Contoh : tersusunnya Hukum Adat Makuta Alam. Menurut Hukum Adat Makuta Alam pengangkatan sultan haruslah semufakat hukum dengan adat. Hukum Adat Makuta Alam memberikan gambaran kekuasaan Sultan Aceh, seperti berikut:
1)   Mengangkat panglima sagi dan ulebalang pada saat pengangkatan mereka mendapat kehormatan bunyi dentuman meriam sebanyak 21 kali
2)   Mengadili perkara yang berhubungan dengan pemerintahan
3)   Menerima kunjungan penghormatan
4)   Mengangkat ahli hukum (ulama)
5)   Mengangkat orang cerdik untuk mengurus kerajaan
6)   Melindungi rakyat dari kesewenangan para pejabat kerajaan
D.  Faktor Kemunduran Kerajaan Aceh
1.   Kerajaan Aceh mengalami kekalahan dalam peperangan melawan Portugis di Malaka
2.   Tidak ada tokoh yang cukup untuk menggantikan Sultan Iskandar Muda
3.   Daerah-daerah takhlukan banyak yang melepaskan diri seperti Johor, Perlak, Minangkabau, dan Siak
4.   Timbulnya pertikaian yang terus menerus di Aceh yaitu antara golongan bangsawan (teuku) dengan golongan ulama (teungku) yang mengakibatkan melemahnya Kerajaan Aceh
5.   Semakin menguatnya kekuasaan Belanda di pulau Sumatra dan Selat Malaka yang ditandai dengan jatuhnya wilayah Minangkabau, Siak, Tiku, Tapanuli, Mandailing, Deli, Barus, serta Bengkulu ke dalam pangkuan penjajahan Belanda.
6.   Munculnya kota dagang Banten yang merupakan saingan Kerajaan Aceh
E.  Peninggalan-Peninggalan



0 comments:

Post a Comment