Tuesday, December 29, 2015

Kisah Inspiratif Islami : "Penghafal Al-Quran yang Masuk Neraka"

Lelaki gagah itu mengayunkan pedangnya menebas tubuh demi tubuh pasukan romawi. Ia adalah dulunya termasuk dari Tabi’in (270 H) yang HAFAL AL QURAN.

Namanya adalah sebaik-baik nama, ‘Abdah bin ‘Abdurrahiim. Keimanannya tak diragukan. Adakah bandingannya di dunia ini seorang MUJAHID nan NAN HAFAL AL QURAN, terkenal akan keilmuannya, kezuhudannya, ibadahnya, puasa daudnya serta ketaqwaan dan keimanannya…???

Namun tak dinyana, akhir hayatnya mati dalam kemurtadan dan hilang semua ISI AL QURAN dalam hafalannya melainkan 2 AYAT SAJA YANG TERSISA. Ayat apakah itu?? Apakah penyebabnya..??

Inilah kisahnya :

Pedangnya masih berkilat-kilat memantul cahaya mentari yang panas di tengah padang pasir yang gersang. Masih segar berlumur merahnya darah orang romawi. Ia hantarkan orang romawi itu ke neraka dengan pedangnya. Tak disangka pula, nantinya dirinyapun dihantar ke neraka oleh seorang WANITA ROMAWI, tidak dengan pedang melainkan dengan ASMARA.

Kaum muslimin sedang mengepung kampung romawi. Tiba-tiba mata ‘Abdah tertuju kepada seorang wanita romawi di dalam benteng. Kecantikan dan pesona wanita pirang itu begitu dahsyat mengobrak-abrik hatinya. Dia lupa bahwa tak seorangpun dijamin tak lolos su’ul khotimah. Tak tahan, iapun mengirimkan surat cinta kepada wanita itu. Isinya kurang lebih: “Adinda, bagaimana caranya agar aku bisa sampai ke pangkuanmu?” Perempuan itu menjawab: “Kakanda, masuklah agama nashrani maka aku jadi milikmu.”

Syahwat telah memenuhi relung hati ‘Abdah sampai-sampai ia menjadi lupa beriman, tuli peringatan dan buta Al Quran. Hatinya terbangun tembok anti hidayah. Khotamallaahu ‘ala qulubihim wa’ala sam’ihim wa’ala abshorihim ghisyawah… Astaghfirullah, ma’adzallah. Pesona wanita itu telah mampu mengubur imannya di dasar samudra. Demi tubuh cantik nan fana itu ia rela tinggalkan islam. Ia rela murtad. Menikahlah dia di dalam benteng. Kaum muslimin yang menyaksikan ini sangat terguncang. Bagaimana mungkin? Bagaimana bisa seorg hafidz yang hatinya dipenuhi Al Qur’an meninggalkan Allah dan menjadi hamba salib? Ketika dibujuk untuk taubat ia tak bisa. Ketika ditanyakan kepadanya, “Dimana Al Quran mu yang dulu???”
Ia menjawab, “Aku telah lupa semua isi Al Quran kecuali 2 ayat saja yaitu :
ﺎَﻤَﺑُﺭ َﻦﻳِﺬَّﻟﺍ ُّﺩَﻮَﻳ ﺍﻭُﺮَﻔَﻛ ﺍﻮُﻧﺎَﻛ ْﻮَﻟ َﻦﻴِﻤِﻠْﺴُﻣ
“Orang-orang yang kafir itu seringkali (nanti di akhirat) menginginkan, kiranya mereka dahulu (di dunia) menjadi orang-orang muslim.”
ْﻢُﻫْﺭَﺫ ﺍﻮُﻠُﻛْﺄَﻳ ﺍﻮُﻌَّﺘَﻤَﺘَﻳَﻭ ُﻢِﻬِﻬْﻠُﻳَﻭ َﻑْﻮَﺴَﻓۖ ُﻞَﻣَﺄْﻟﺍ َﻥﻮُﻤَﻠْﻌَﻳ.
“Biarkanlah mereka (di dunia ini) makan dan bersenang-senang dan dilalaikan oleh angan-angan (kosong), maka kelak mereka akan mengetahui (akibat perbuatan mereka).”
(QS. Al Hijr: 2-3)

Seolah ayat ini adalah hujjah untuk dirinya, kutukan sekaligus peringatan Allah yang terakhir namun tak digubrisnya. Dan ia bahagia hidup berlimpah harta dan keturunan bersama kaum nashrani. Dalam keadaan seperti itulah dia sampai mati. Mati dalam keadaan MURTAD.

Ya Allah, seorang hafidz nan mujahid saja bisa Kau angkat nikmat imannya berbalik murtad jika sudah ditetapkan murtad, apatah lagi hamba yang banyak cacat ini. Tak punya amal andalan.
Saudaraku, doakan aku dan aku doakan pula kalian agar Allah lindungi kita dari fitnah wanita dan fitnah dunia serta dihindarkan dari ketetapan yang buruk di akhir hayat.
Ma taraktu ba’di fitnatan adhorro ‘ala ar rijaal min nisaa…
“Tidaklah aku tinggalkan setelahku fitnah yg maha dahsyat bahayanya bagi lelaki kecuali fitnah wanita.” (muttafaq ‘alaih).
Sumber : qursun.blogspot.com
posted from Bloggeroid

Alquran Abadikan 22 Sifat Bangsa Israel

Bukan kali ini Israel melakukan tindakan brutal dan tidak manusiawi terhadap para relawan kemanusiaan dari berbagai negara di Kapal Mavi Marmara.

Hingga Selasa (1/6/2010), dilaporkan 19 orang aktivis kemanusiaan tewas dalam penyergapan tentara Israel tersebut dan puluhan orang lainnya terluka. Namun sebelum tragedi Mavi terjadi, bangsa zionis ini sudah menumpahkan darah dengan membantai secara keji dan biadab rakyat Palestina.

Tua-muda, wanita hingga anak-anak warga Palestina yang tidak berdosa menjadi kekejaman kaum penjajah itu. Kutukan dan kecaman dari berbagai negara di dunia hanya dianggap angin lalu. Israel tetap melakukan misinya mendirikan negara di tanah Palestina.

Israel juga tidak sudi atas kemerdekaan bangsa Palestina. Tak ayal, sepanjang sejarah perjalanan kaum Zionis ini kental dengan perang dan pertumpahan darah di tanah Palestina. Israel menjadi biang kerok konflik di kawasan Arab ini. Meski wilayah dan penduduknya sedikit, anehnya dunia hanya bisa mengutuk keganasan Israel tanpa ada tindakan konkret.

Padahal jelas-jelas agresi terhadap Palestina adalah pelanggaran hak azasi manusia. Israel nyata-nyata menjadi penjahat perang. Namun sayangnya PBB hanya bisa mengeluarkan sederet resolusi tanpa efek, sedangkan negara Arab dan komunitas Muslim dunia pun tidak mampu berbuat banyak layaknya macan ompong.

Jika melihat karakter Israel demikian, sebenarnya tidak perlu heran. Sebab, Allah SWT melalui wahyunya dalam Alquran sudah menggambarkan sifat buruk orang-orang Yahudi yang zalim, membuat kerusakan di muka bumi, dan senang mengobarkan api peperangan dengan bangsa lainnya, terutama kaum Muslimin.

Dalam Alquran sedikitnya disebutkan 22 sifat buruk bangsa Yahudi, yakni:

1. Keras hati dan dzalim (Al-Baqarah:75,91,93,120,145,170; An-Nisa:160; Al-Maidah:41)
2. Kebanyakan fasik dan sedikit beriman kepada Allah SWT (Ali Imran:110; An-Nisa:55)
3. Musuh yang paling bahaya bagi orang-orang Islam (Al-Maidah:82)
4. Amat mengetahui kekuatan dan kelemahan orang-orang Islam seperti mereka mengenal anak mereka sendiri (Al-An’am:20)
5. Mengubah dan memutarbalikkan kebenaran (Al-Baqarah:75,91,101,140,145,211; Ali Imron:71,78; An-Nisa:46; Al-Maidah:41)
6. Menyembunyikan bukti kebenaran (Al-Baqarah:76,101,120,146; Ali Imron:71)
7. Hanya menerima perkara-perkara atau kebenaran yang dapat memenuhi cita rasa atau nafsu mereka (Al-Baqarah:87,101,120,146; Al-Maidah:41)
8. Ingkar dan tidak dapat menerima keterangan dan kebenaran AlQuran (Al-Baqarah:91,99; Ali Imron:70)
9. Memekakkan telinga kepada seruan kebenaran, membisukan diri untuk mengucapkan perkara yang benar, membutakan mata terhadap bukti kebenaran dan tidak menggunakan akal untuk menimbangkan kebenaran (Al-Baqarah:171)
10. Mencampuradukkan yang benar dan yang salah, yang hak dan yang batil (Ali Imran:71)
11. Berpura-pura mendukung orang Islam tetapi apabila ada di belakang orang-orang Islam, mereka mengutuk dengan sekeras-kerasnya (Al-Baqarah:76; Ali Imran:72,119)
12. Hati meraka sudah tertutup akan Islam karena dilaknat oleh Allah SWT yang disebabkan oleh kekufuran mereka sendiri (Al-Baqarah:88,120,145,146)
13. Kuat berpegang pada rasa kebangsaan mereka dan mengatakan bahwa mereka adalah bangsa yang istimewa yang dipilih oleh Tuhan dan menyakini agama yang selain daripada Yahudi adalah salah (Al-Baqarah:94,111,113,120,135,145; Al-Maidah:18)
14. Tidak akan ada kebaikan untuk seluruh manusia jika mereka memimpin (An-Nisa:53)
15. Tidak suka, dengki, iri hati terhadap orang-orang Islam (Al-Baqarah:90,105,109,120)
16. Mencintai kemewahan dan kehidupan dunia, bersifat tamak dan rakus, menginginkan umur yang panjang dan mengejar kesenangan serta takut akan kematian (Al-Baqarah:90,95,96,212)
17. Berkata bohong, mengingkari janji dan melampaui batas (Al-Baqarah:100,246,249 Ali Imran:183,184; An-Nisa:46)
18. Berlindung di balik mulut yang manis dan perkataan yang baik (Al-Baqarah:204,246; Ali Imron:72; An-Nisa:46)
19. Mengada-ada perkara-perkara dusta dan suka kepada perkara-perkara dusta (Ali Imran:24,94,183,184; Al-Maidah:41)
20. Berlaku sombong dan memandang rendah terhadap orang-orang Islam (Al-Baqarah:206,212,247)
21. Tidak amanah dan memakan hak orang lain dengan cara yang salah (Ali Imran:75,76; At-Taubah:34)
22. Selalu melakukan kerusakan dan menganjurkan peperangan (Ali Imran:64)

Sumber: okezone.com

Kisah Inspiratif Islami : "Sungguh Ajaibbb, Sahabat Rasulullah Jenazahnya Dilindungi Lebah"

Diriwayatkan dari Abu Hurairah radhiallahu ‘anhu dia berkata, “Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam mengutus 10 mata-mata yang dipimpin Ashim bin Tsabit al-Anshari kakek Ashim bin al-Khaththab. Ketika mereka tiba di daerah Huddah antara Asafan dan Makkah mereka berhenti di sebuah kampung suku Hudhail yang biasa disebut sebagai Bani Luhayan.

Kemudian Bani Luhayan mengirim sekitar 100 orang ahli panah untuk mengejar para mata-mata Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam. Mereka berhasil menemukan sisa makanan berupa biji kurma yang mereka makan di tempat istirahat itu. Mereka berkata, ‘Ini adalah biji kurma Madinah, kita harus mengikuti jejak mereka.’

Ashim merasa rombongannya diikuti Bani Luhayan, kemudian mereka berlindung di sebuah kebun. Bani Luhayan berkata, ‘Turun dan menyerahlah, kami akan membuat perjanjian dan tidak akan membunuh salah seorang di antara kalian.’ Ashim bin Tsabit berkata, ‘Aku tidak akan menyerahkan diri pada orang kafir.’ Lalu memanjatkan doa, ‘Ya Allah, beritakan kondisi kami ini kepada Nabi-Mu shallallahu ‘alaihi wa sallam.’
Rombongan Bani Luhayan melempari utusan Rasulullah dengan tombak, sehingga Ashim pun terbunuh. Utusan Rasulullah tinggal tiga orang, mereka setuju untuk membuat perjanjian.
Mereka itu adalah Hubaib, Zaid bin Dasnah dan seorang lelaki yang kemudian ditombak pula setelah mengikatnya. Laki-laki yang ketiga itu berkata, ‘Ini adalah penghianatan pertama. Demi Allah, aku tidak akan berkompromi kepadamu karena aku telah memiliki teladan (sahabat-sahabatku yang terbunuh).’

Kemudian rombongan Bani Hudhail membawa pergi Hubaib dan Zaid bin Dasnah, mereka berdua dijual. Ini terjadi setelah peperangan Badar. Adalah Bani Harits bin Amr bin Nufail yang membeli Hubaib. Karena Hubaib adalah orang yang membunuh al-Harits bin Amir pada peperangan Badar. Kini Hubaib menjadi tawanan Bani al-Harits yang telah bersepakat untuk membunuhnya.

Pada suatu hari Hubaib meminjam pisau silet dari salah seorang anak perempuan al-Harits untuk mencukur kumisnya, perempuan itu meminjaminya. Tiba-tiba anak laki-laki perempuan itu mendekati Hubaib bahkan duduk dipangkuannya tanpa sepengetahuan ibunya.

Sementara tangan kanan Hubaib memegang silet. Wanita itu berkata, ‘Aku sangat kaget.’ Hubaib pun mengetahui yang kualami. Hubaib berkata, ‘Apakah kamu khawatir aku akan membunuh anakmu? Aku tidak mungkin membunuhnya.’

Wanita itu berkata, ‘Demi Allah aku tidak pernah melihat tawanan sebaik Hubaib. Dan demi Allah pada suatu hari, aku melihat Hubaib makan setangkai anggur dari tangannya padahal kedua tangannya dibelenggu dengan besi, sementara di Makkah sedang tidak musim buah. Sungguh itu merupakan rizki yang dianugrahkan Allah kepada Hubaib.’

Ketika Bani al-Harits membawa keluar Hubaib dari tanah haram untuk membunuhnya, Hubaib berkata, ‘Berilah aku kesempatan untuk mengerjakan shalat dua rakaat.’ Mereka mengizinkan shalat dua rakaat. Hubaib berkata, ‘Demi Allah, sekiranya kalian tidak menuduhku berputus asa pasti aku menambah shalatku.’ Lalu Hubaib memanjatkan doa, ‘Ya Allah, susutkanlah jumlah bilangan mereka, musnahkanlah mereka, sehingga tidak ada seorang pun dari keturunannya yang hidup,’ lalu mengucapkan syair:

Mati bagiku bukan masalah, selama aku mati dalam keadaan Islam
Dengan cara apa saja Allah lah tempat kembaliku
Semua itu aku kurbankan demi Engkau Ya Allah
Jika Engkau berkenan,
berkahilah aku berada dalam tembolok burung karena lukaku (syahid)
Lalu Abu Sirwa’ah Uqbah bin Harits tampil untuk membunuh Hubaib. Hubaib adalah orang Islam pertama yang dibunuh dan sebelum dibunuh melakukan shalat.

Nabi Muhammad shallallahu ‘alaihi wa sallam memberitahu para sahabat pada hari disiksanya Hubaib, bahwa kaum Quraisy mengutus beberapa orang untuk mencari bukti bahwa Ashim bin Tsabit telah terbunuh dalam peristiwa itu, mereka mencari potongan tubuh Ashim. Karena Ashim adalah yang membunuh salah seorang pembesar Quraisy. Tetapi Allah melindungi jenazah Ashim dengan mengirim sejenis sekawanan lebah yang melindungi jenazah Ashim, sehingga orang-orang itu tidak berhasil memotong bagian tubuh jenazah Ashim sedikit pun.” (HR. Al-Bukhari, no. 3989; Abu Dawud, no. 2660.).

Kisah Inspiratif Islami : "Khusyuknya Para Sahabat Nabi dan Pura-Puranya Kita"

Rasulullah usai dari pertempuran melawan salah satu kabilah yang menentang daulah Islamiyah yang tengah berdiri di Madinah. Pertempuran itu dimenangkan oleh kaum muslimin dengan menghalau mereka ke kampong halamannya.

Salah seorang dari kabilah itu pulang ke kampung halamannya dan tidak mendapati istrinya di sana. Ia mengira bahwa istrinya ditawan oleh kaum muslimin. Ia bersumpah untuk tidak kembali ke rumah hingga istrinya kembali. Akhirnya ia mengintip pasukan kaum muslimin.


Rasulullah memerintahkan pasukan berhenti ketika malam menjelang untuk menginap hingga pagi. Beliau meminta kepada para sahabat untuk bertugas hirosah (ronda). Amar bin Yasir dan Ubad bin Bisyr sanggup memikul tugas itu.
 
Ketika mereka keluar dari mulut gang, si anshor berkata kepada si muhajir, yakni Ubad kepada Amar. “Malam yang mana yang kamu sukai, awal atau akhirnya?” “Biarkan untukku awalnya.” Maka si muhajir, Amar, mulai membaringkan tubuhnya lantas tidur. Sedang Anshar, Ubad, beranjak mengerjakan sholat.

Kemudian datanglah orang itu. Ketika melihat sesosok manusia, ia yakin bahwa orang itu (Ubad) adalah penjaga kaum muslimin, maka ia bidikkan anak panah ke arahnya,ia lepaskan dan mengenainya, namun sahabat itu tetap dalam keadaan berdiri.

Kemudian dilepaskan anak panah yang lainnya dan mengenainya, kemudian disusul dengan yang ketiga juga mengenainya hingga sahabat itu meneruskan rukuk dan sujudnya. Setelah itu ia membangunkan sahabatnya dari tidur.

Amar berkata, “Duduklah dengan tenang, aku telah bangun.” Orang itu melompat demi dilihatnya kedua sahabat itu hendak membalasnya, lalu kaburlah ia. Ketika dilihatnya tubuh sahabat Anshar mencucurkan darah, Amar berkata, “Subhanallah, mengapa kau tidak membangunkan aku saat pertama ia memanahmu?”
“Saat itu aku sedang serius membaca satu surat, aku tidak ingin memutuskannya hingga tuntas. Maka panah demi panah mengenaiku, akupun rukuk lantas membangunkanmu. Demi Allah, kalau bukan karena khawatir aku mengabaikan amanah (tugas) yang Rasulullah perintahkan aku untuk menjaganya, aku biarkan ia membunuhku hingga aku selesaikan bacaanku atau merealisasikan surat itu.”
Demikianlah kekhusyukkan mereka, bahkan sebagian meriwayatkan bahwa kakinya sampai terputus dalam keadaan sholat tanpa ia rasakan. Kehebatan macam apa ini? Kekhusyukkan macam apa jika diantara mereka merasakan istirahatnya dalam sholat?

Oleh sebab itu jika Rasulullah dikerumuni banyak problema atau malapetaka, beliau memanggil Bilal, agar Bilal segera adzan.
“Istirahatkan kita dengan sholat, hai Bilal”

Beliau menganggapnya sebagai refreshing atas segala beban yang dirasakannya dari pendustaan kaumnya dan perbuatan mereka dari jalan allah serta rongrongan dari para pembesar Quraisy. Adapun kita, tubuh-tubuh kita berdiri di masjid namun pikiran dan perasaan kita melanglang buana ke luar masjid, baik seluk beluk urusan bisnis, nasib dan keadaan anak-anak di rumah serta binatang piaraan kita, dan rencana-rencana masa depan. Melambung pula kecantikkan istri dan tunangan. Pikiran kita dikerumuni oleh problematika rumah tangga, anak-anak dan tetangga,urusan sawah, mobil dan semua yang berkaitan dengan jual beli, service, karier, kenaikan pangkat persaingan hingga semua pengembaraan jauh keluar masjid.

Sampai akhirnya kita mendengar ucapan imam “Assalamu’alaykum”, dan kita terkejut. Seakan seseorang membangunkan kita dari dengkur yang pulas, agar kembali menyadari bahwa kita sedang berada di masjid, diantara jamaah sholat.


Barangkali ini adalah salah satu sebab yang kita saksikan, bahwa diantara manusia yang dalam senantiasa menjaga sholatnya, mereka tetap melaksanakan banyak kemaksiatan dan kedholiman. Membuat mereka tidak khusyuk dalam sholat. Tidak menyadari bahwa Allah ada di depan mereka, tidak mentadaburi apa yang mereka baca.

Sholatnya tidak dapat mencegah kemungkaran, seperti firman Allah: “Sesungguhnya sholat itu mencegah dari (perbuatan-perbuatan) keji dan mungkar.” (Al Ankabut 45)

Ayat ini tidak diragukan lagi kebenarannya jika kita realisasikan kekhusukkan dan kita tinggalkan kepura-puraan.



Sumber :
Dari buku: Rambu-Rambu Tarbiyah
Penulis: Abdul Hamid Jazim Al Bilaly

Monday, December 28, 2015

Nasehat Islami : "Didiklah Anak-Anakmu itu 100 Tahun Sebelum Ia Lahir"

Diriwayatkan dari Abu Dzar ra bahwa ia pernah mendengar Rasulullah SAW bersabda,
“Apabila ada seorang dari kalian mencintai temannya hendaklah dia mendatangi rumahnya dan mengabarinya bahwa ia mencintai dirinya karena Allah SWT.” (HR Ibnul Mubarak dalam kitab Az-Zuhd, hlm. 712)

Rasulullah SAW bersabda, sebagaimana dituturkan oleh Abu Hurairah ra, “Saling memberi hadiahlah kalian, niscaya kalian akan saling mencintai.” (HR al-Bukhari dan al-Baihaqi).

Rasulullah SAW juga pernah bersabda, sebagaimana pula dituturkan oleh Abu Hurairah ra, “Wahai Abu Hurairah! berkunjunglah engkau dengan baik, tidak terlalu sering dan terlalu jarang, niscaya akan bertambah sayang.” (HR ath-Thabrani dan al-Baihaqi).

Rasulullah SAW bersabda, “Tidaklah kalian masuk surga sehingga kalian beriman. Tidakkah kalian beriman sehingga kalian saling mencintai. Maukah kalian aku tunjukkan tentang sesuatu yang apabila kalian lakukan kalian akan saling mencintai? Sebarkanlah salam di antara kalian.” (HR Muslim)
Rasulullah SAW pun menceritakan dari Rabb-nya yang berfirman, “Cinta-Ku adalah untuk orang-orang yang saling mencintai karena-Ku. Cinta-Ku adalah untuk orang-orang yang saling menolong karena-Ku. Cinta-Ku adalah untuk orang-orang yang saling berkunjung karena-Ku.” Orang-orang yang bercinta karena Allah berada di atas mimbar-mimbar dari cahaya dalam naungan ‘Arsy pada hari tiada naungan kecuali naungan-Nya. (HR Ahmad).
Sumber : https://www.facebook.com/walyono.manggolo/posts/896469523696961?pnref=story

Kisah Inspiratif Islami : "Mengikis Kesombongan"

Seorang petugas kebersihan yg bekerja di Thaba Foundation (Lembaga dakwah milik Habib Ali al Jufri di Dubai) terheran-heran, masalahnya setiap pagi ia melihat toilet-toilet yg ada di kantor Thaba selalu bersih tanpa diketahui siapa yang membersihkannya, ia berfikir ''Siapa sih yang mau repot-repot membersihkan toilet sebanyak ini, perasaan belum saya bersihkan?.'' Hingga akhirnya disuatu malam, ia pulang lebih lambat dari biasanya, ia berkeliling di kantor Thaba, sudah tidak ada orang lagi di kantor itu.

Tiba-tiba ia mendengar suara dari arah toliet, ia mendekat, ia melihat ada seseorang yg sedang membersihkan lantai toilet, dan betapa kagetnya ia setelah ia mengetahui bahwa yg membersihkan toilet itu adalah Bos Thaba Foundation: ''haah.. Habib Ali al Jufri?''

Satu pertanyaan pada batinnya ''apa sih yg membuat Habib Ali capek2 membersihkan toilet kantornya sendiri? Bukankah masih ada hal lain yg lebih bermanfaat?''

Jawabannya mungkin seperti hal yg pernah dilakukan oleh salah satu gurunya, Syaik mutawalli As Sya'rowi (ulama besar Mesir di zamannya) saat itu supir beliau tak sengaja melihat beliau membersihkan toilet-toilet masjid.

Si supir bertanya: ''Syaikh ngapain engkau membersihkan toilet2 masjid..?''. Beliau menjawab: ''tadi ketika aku melihat orang2 menangis karena mendengar ceramahku, aku merasa ada sifat sombong dan ujub (jumawa) di hatiku, sekarang aku ingin menghinakan diriku agar aku tak lupa siapa diriku yg hina ini).''

Benar kata Imam Ghazali: ''Semakin tinggi ilmu seseorang, semakin dekat ia kepada Allah, maka akan semakin besar pula sifat tawadhu' dan rendah dirinya, mereka para awliya' adalah contoh dari orang-orang yg benar-benar ''merendah'' karena Allah. Mereka adalah orang2 selalu mementingkan kebersihan hati, tak ada iri, tak ada benci, dan tak ada dengki.'' ﻣﺴﺎﻛﻢ ﺍﻟﻠﻪ ﺑﺄﻟﻒ ﺧﻴﺮ ﻳﺎ ﺃﻫﻞ ﺍﻟﺨﻴﺮ

Jadi teringat ancaman Allah, tidak akan masuk surga seorang yang memiliki kesombongan meski hanya seberat dzarah (biji sawi).
Astaghfirullaahal'azhiim.

Sumber:https://www.facebook.com/294446090714728/photos/a.365007906991879.1073741829.294446090714728/381467248679278/?type=1&theater

KIsah Inspiratif Islami : "Burung Beo Sang Kyai"

بِسْــــــــــــــــمِ اﷲِالرَّحْمَنِ اارَّحِيم
Suatu ketika seorang kyai yang sangat dicintai para santri membeli burung beo. Karena dia kyai, maka cara mengajarkan burung ini pun berbeda dengan kebanyakan orang. Pak kyai mengajarkan burung ini kalimat dzikir. Setiap hari burung ini diajarkan untuk mengucapkan "Allahu Akbar...Allahu Akbar... Allahu Akbar."

Setelah 3 bulan, ribuan santrinya mengakui kehebatan beo ini. Ia mampu mengucapkan "Allahu Akbar...Allahu Akbar." Ini menjadi tontonan menarik, melebihi serunya mukhadarah. Bulan berikutnya, sang kyai mengajarkan "Subhanallah...Subhanallah." Dan, lagi-lagi, kyai ini bisa mengajarkan burung beo ucapan dzikir, "Subhanallah...Subhanallah...Subhanallah." Beo Pak kyai mendapat perhatian hebat. Burung langka, bisa berdzikir. Para santri yang kiriman uangnya terlambat bisa terhibur. Beo menjadi kebanggaan pesantren ini.

Bulan berikutnya Pak Kyai pun mengajarkan kalimat tauhid, "Laa ilaha...illa Allah....Laa ilaha...illa Allah" Dan, memang berhasil. Si beo berhasil mengatakannya dengan makhraj beo yang pas-pasan. Tapi, tetap fasih dalam dunia beo. Ia tampak hebat dan alim. Setelah itu, praktis semua kalimat dzikir yang pernah diajarkan Kyai kepada santrinya, diajarkan pula pada beo ini.

Namun, tiba-tiba si beo jatuh sakit. Badannya menjadi kurus, lesu dan lunglai. Sang Kyai mengamati proses sakit yang berhari-hari. Sampai suatu ketika, burung beo itu sekarat. Dan ketika hendak mati, burung beo ini kejang-kejang dan keluar suara dari mulutnya, "Khukhkh...Khukhkh....Khukhkh." Lalu mati begitu saja.

Pak kyai begitu sedih. Dia tampak murung, berhari-hari, bahkan berbulan-bulan merenungkannya.
Pernah suatu ketika, sang kyai duduk termenung memandangi bekas sangkarnya setelah shalat jamaah. Beberapa santri pernah menyaksikan Pak Kyai berbicara sendiri dengan sangkar burung itu.
Kejadian ini jelas membuat santri-santri senior prihatin. Mereka lalu patungan mengumpulkan uang untuk membeli burung beo sebagai pengganti.

Singkat cerita, mereka berhasil membeli burung beo muda dengan warna sama seperti beo kesayangan Kyai dahulu. "Pak Kyai, ini kami belikan burung beo baru. Mungkin, burung ini bisa mengobati kesedihan Pak Kyai," tutur santri senior. Pak Kyai tampak kaget. Dia menarik nafas panjang. Lalu diam agak lama. Beberapa santri pun tertunduk. Sambil menunggu ucapan terima kasih yang datang agak berat.
 
"Kalian pikir, saya ini sedih gara-gara ditinggalkan mati oleh burung beo? Kalian pikir saya mau memelihara burung beo lagi untuk sekadar menuruti hobi saya?" kata kyai.
Semua santri yang ada di situ terdiam. Mereka bingung.
"Saya sedih dan takut kalau-kalau santri-santri di pondok ini bernasib sama dengan beo itu! Saya takut ribuan santri yang saya didik bertahun-tahun tentang agama, tapi saat ajalnya tiba hanya mampu berucap, "Khukhkh...Khukhkh....Khukhkh..."

Kisah Inspiratif Islami : "Menguji Keimanan Sufi"

بِسْــــــــــــــــمِ اﷲِالرَّحْمَنِ اارَّحِيم

Berikut Kisah yang Memotivasi dan menginspirasi kita untuk tidak meremehkan sebuah amal. Berikut adalah kisahnya

Ketika mursyid tarekat terkemuka Junaid Al-Baghdadi wafat, maka kedudukannya digantikan oleh seseorang bernama Muhammad Al-Hariri. Konon dia suka mengembara dan pernah bermukim di Mekkah selama satu tahun. Ia juga dikenal sebagai seorang sufi yang sangat alim. Di siang hari beliau selalu berpuasa hingga tak pernah terlihat berbuka. Di malam hari kadang dia pun melanjutkan untuk berpuasa. Di tengah malam ia kadang tak tidur untuk melakukan shalat, hingga punggungnya belum pernah menyentuh dinding serta kakinya tidak pernah beristirahat. 

Ketika berumur 60 tahun ia duduk di makam Qibtiyah dan ditanya mengenai keistimewaan yang pernah dijumpainya. Beliau menceritakan dengan antusias: “Ketika aku sedang duduk di sudut ruangan, seorang pemuda yang tak bertutup kepala dan tak beralas kaki masuk dengan rambut terurai. Wajahnya terlihat pucat. Lalu ia berwudu dan shalat dua rakaat. Sesudah itu ia menundukkan kepala hingga masuk waktu Magrib. Pemuda itu shalat berjamaah dengan kami. Selesai shalat ia melakukan hal serupa, menundukkan kepalanya. Tepat pada malam itu Khalifah Baghdad mengundang kaum sufi untuk ceramah agama. Ketika kami hendak berangkat pemuda itu ditanya, 'Maukah engkau bersama kami memenuhi panggilan Khalifah?' Ia menjawab, ‘Aku tidak membutuhkan itu, yang kuinginkan adalah makanan darimu.’ Hatiku berbisik, "Jawabannya tak sesuai dengan harapanku. Dia justru menuntut sesuatu dariku." Maka aku pun tak memedulikannya, ia kubiarkan. Aku segera berangkat ke tempat pengajian yang diselenggarakan oleh Khalifah. Sepulang dari pengajian itu, aku pun kembali ke tempat semula, di sudut ruangan. Pemuda itu seolah-olah sudah tidur, maka aku pun mulai tidur. Dalam tidurku, aku bermimpi melihat Rasulullah Saw., beliau bersama dua orangtua yang keduanya berkemilau cahaya. Di belakangnya ada satu rombongan besar dengan wajah-wajah bersinar terang. Aku pun diberi tahu bahwa itu adalah Rasulullah Saw. yang didampingi Nabi Ibrahim di sisi kanan dan Nabi Musa di sisi kiri beliau. Sedangkan rombongan di belakangnya adalah para nabi yang berjumlah 124.000 orang. Mengetahui hal itu, maka aku segera menghampiri Rasulullah Saw. dan berusaha menjabat tangannya. Namun, beliau palingkan wajahnya yang mulia itu dari pandanganku. Tiga kali aku kembali mencoba memandang wajahnya, namun tiga kali itu pula beliau memalingkan wajahnya. Aku bertanya tentang masalahnya, lalu beliau menjawab: ‘Sungguh engkau telah berlaku kikir ketika ada seorang fakir dari golongan kami menginginkan makanan darimu. Hingga ia dibiarkan dalam keadaan lapar malam ini.’ Seketika itu juga aku terbangun dengan hati yang diliputi ketakutan luar biasa. Tubuhku gemetar dan menggigil. Ketika dilihat, pemuda itu sudah tidak ada di tempatnya semula. Aku segera mencarinya keluar. Ketika kulihat dia maka segera kupanggil, ‘Hai anak muda, demi Allah yang telah menciptakan dirimu, tunggulah sebentar, ini makanan untukmu.’ Dia memandang dan tersenyum padaku lalu menjawab, ‘Hai Syaikh, siapakah yang menginginkan sesuap makanan darimu? Mana bisa 124.000 nabi yang kau jumpai dalam mimpi itu menolongmu hanya dengan sesuap makanan?’ Demikian katanya, lalu ia menghilang di kegelapan malam.”

Sumber : Risalah Qusyairiyah

Mengapa Ada Rasa Galau?

Ini sebuah pandangan dari Ulama mengapa ada rasa Galau. Penjelasan yang singkat namun sangat cukup untuk menjelaskan kepada Galaueerrss ...
Ibnu Atha'aillah dalam Al-Hikam mengatakan, "Kalau hati masih merasa galau dan sedih, itu karena masih ada yang menghalangi pandangan batin."(Maa tajiduhul-quluub minal humuumi wal ahzaan faijli maa muni'at min wujuudil 'iyaan)
Kesihatan kalbu diperoleh dengan meniadakan keinginan, pengharapan, dan perhatian terhadap selain Allah, Bila kalbu dalam keadaan suci, ia akan terus menerus memantulkan wawasan dan ilham batin. Inilah fungsi hati. Bila ia tidak menjalankan fungsi ini, kita pun mengalami kehilangan dan keputusasaan. Demikian penjelasan Syekh Fadhlalla Haeri.
Renung-renungkanlah! pikir-pikirkanlah!

6 Rahasia dan Keutamaan Shalat Dhuha

Rahasia dan Keutamaan Shalat Dhuha – Shalat duha merupakan salah satu diantara shalat-shalat sunah yang sangat dianjurkan oleh Rasulullah SAW. Banyak sekali penjelasan hadits yang telah menyebutkan berbagai keutamaan dan keistimewaan shalat Dhuha bagi siapa saja yang melaksanakannya. Berikut ini adalah beberapa hadits Rasulullah Muhammad saw yang menceritakan tentang keutamaan shalat Dhuha, di antaranya:

1. Sedekah bagi seluruh persendian tubuh manusia

Dari Abu Dzar al-Ghifari ra, ia berkata bahwa Nabi Muhammad saw bersabda:

"Di setiap sendiri seorang dari kamu terdapat sedekah, setiap tasbih (ucapan subhanallah) adalah sedekah, setiap tahmid (ucapan alhamdulillah) adalah sedekah, setiap tahlil (ucapan lailahaillallah) adalah sedekah, setiap takbir adalah sedekah, menyuruh kepada kebaikan adalah sedekah, mencegah dari kemungkaran adalah sedekah. Dan dua rakaat Dhuha diberi pahala” (HR Muslim).

2. Ghanimah (keuntungan) yang besar

Dari Abdullah bin `Amr bin `Ash radhiyallahu `anhuma, ia berkata:

Rasulullah saw mengirim sebuah pasukan perang.

Nabi saw berkata: “Perolehlah keuntungan (ghanimah) dan cepatlah kembali!”.


Mereka akhirnya saling berbicara tentang dekatnya tujuan (tempat) perang dan banyaknya ghanimah (keuntungan) yang akan diperoleh dan cepat kembali (karena dekat jaraknya).
Lalu Rasulullah saw berkata; “Maukah kalian aku tunjukkan kepada tujuan paling dekat dari mereka (musuh yang akan diperangi), paling banyak ghanimah (keuntungan) nya dan cepat kembalinya?”
Mereka menjawab; “Ya!
Rasul saw berkata lagi:
“Barangsiapa yang berwudhu’, kemudian masuk ke dalam masjid untuk melakukan shalat Dhuha, dia lah yang paling dekat tujuanannya (tempat perangnya), lebih banyak ghanimahnya dan lebih cepat kembalinya.” (Shahih al-Targhib: 666)

3. Sebuah rumah di surga

Bagi yang rajin mengerjakan shalat Dhuha, maka ia akan dibangunkan sebuah rumah di dalam surga. Hal ini dijelaskan dalam sebuah hadits Nabi Muahammad saw:

“Barangsiapa yang shalat Dhuha sebanyak empat rakaat dan empat rakaat sebelumnya, maka ia akan dibangunkan sebuah rumah di surga.” (Shahih al-Jami`: 634)

4. Memeroleh ganjaran di sore hari

Dari Abu Darda’ ra, ia berkata bahwa Rasulullah saw berkata:

Allah ta`ala berkata: “Wahai anak Adam, shalatlah untuk-Ku empat rakaat dari awal hari, maka Aku akan mencukupi kebutuhanmu (ganjaran) pada sore harinya” (Shahih al-Jami: 4339).
Dalam sebuah riwayat juga disebutkan: “Innallaa `azza wa jalla yaqulu: Yabna adama akfnini awwala al-nahar bi’arba`i raka`at ukfika bihinna akhira yaumika”

(Sesungguhnya Allah `Azza Wa Jalla berkata: “Wahai anak Adam, cukuplah bagi-Ku empat rakaat di awal hari, maka aku akan mencukupimu di sore harimu”).

5. Pahala Umrah

Dari Abu Umamah ra bahwa Rasulullah saw bersabda:

“Barang siapa yang keluar dari rumahnya dalam keadaan bersuci untuk melaksanakan shalat wajib, maka pahalanya seperti seorang yang melaksanakan haji. Barang siapa yang keluar untuk melaksanakan shalat Dhuha, maka pahalanya seperti orang yang melaksanakan `umrah…” (Shahih al-Targhib: 673).

Dalam sebuah hadits yang lain disebutkan bahwa Nabi saw bersabda:

“Barang siapa yang mengerjakan shalat fajar (shubuh) berjamaah, kemudian ia (setelah usai) duduk mengingat Allah hingga terbit matahari, lalu ia shalat dua rakaat (Dhuha), ia mendapatkan pahala seperti pahala haji dan umrah; sempurna, sempurna, sempurna..” (Shahih al-Jami`: 6346).

6. Ampunan Dosa

“Siapa pun yang melaksanakan shalat dhuha dengan langgeng, akan diampuni dosanya oleh Allah, sekalipun dosa itu sebanyak buih di lautan.” (HR Tirmidzi).

Nasehat Islami : "Iblis Pecinta Yang Merana"

بِسْــــــــــــــــمِ اﷲِالرَّحْمَنِ اارَّحِيم

Iblis adalah sosok yang kontroversi dan unik di dalam literatur agama-agama samawi. Dia dibenci oleh sebagian besar ummat manusia dan konon kabarnya Iblis juga dikucilkan Tuhan sampai akhir zaman. Iblis menjadi ikon perlawanan terhadap aturan-aturan Tuhan dan menjadi musuh bagi hamba-hamba Tuhan yang taat kepada-Nya. 

Awalnya Iblis adalah sosok yang sangat taat beribadah dan karena begitu mulianya kedudukan Iblis sehingga dia diangkat oleh Allah menjadi komandan seluruh malaikat, sebuah kedudukan yang sangat luar biasa. Nasib sial Iblis muncul ketika Adam diciptakan Allah dan mendapat perhatian dan perlakuan istimewa dari Allah. Hal ini yang membuat Iblis tidak senang sehingga dia berusaha mengambil kembali perhatian Allah yang selama ini tercurahkan untuknya. Iblis kawatir Adam akan mengambil “kasih” yang selama ini diberikan sepenuhnya oleh Allah kepadanya. Secara sederhana hubungan antara Iblis dengan Adam adalah hubungan senior dan junior yang memperebutkan kasih sayang Tuhan. 

Iblis dimurkai Allah karena sikap sombongnya yang tidak mau tunduk kepada perintah Allah untuk sujud kepada Adam. Kalangan ulama memperdebatkan tentang sujud dan penghormatan. Al-Qur’an menulis sebagai sujud dan sebagian ulama (syariat) mengartikan sebagai penghormatan, sementara sebagian lagi (hakikat) memaknai sebagai penyembahan. Bagaimana mungkin Iblis mau sujud kepada Adam, sebelum Adam diciptakan oleh Tuhan, posisi Iblis sudah menjadi seorang ahli ibadah yang kehebatannya diatas rata-rata semua malaikat. Iblis terjebak dengan pandangan zahiriah (yang nampak) sehingga mata bathinnya tidak mampu melihat sosok yang ada dalam Adam yaitu Allah SWT. “Maka apabila Aku sempurnakan dia dan Aku tiupkan padanya Ruh-Ku, hendaklah kamu tunduk sujud akan dia” (AL-HIJR: 29) menunjukkan bahwa Allah memerintahkan Iblis sujud kepada Adam bukan sujud kepada jasmaninya, bukan sujud sosok zahirnya akan tetapi sujud kepada “ruh-Ku”, sujud kepada nur Allah yang telah bertajali di dalam diri Adam. 

Bagaimana mungkin Tuhan mau memberikan perintah yang sia-sia kepada malaikatnya untuk sujud kepada sosok zahir Adam kecuali memang dalam diri Adam telah ada unsur dari diri-Nya sendiri yaitu berupa Wasilah yang menjadi penyambung hubungan antara manusia dengan Allah. Allah telah melihat bahwa Adam lah yang akan menjadi Khalifah (pengganti) Allah dimuka bumi dan dari keturunan Adam juga kelak yang akan meneruskan tongkat estafet kekhalifahan Allah di muka bumi ini. 

Peristiwa pembangkangan Iblis terhadap Allah ini akan sangat mudah kita pahami kalau kita telah menjalani kehidupan berguru kepada Wali Allah. Setiap Guru sebelum Beliau wafat atas petunjuk dari Allah akan memberikan petunjuk siapa kelak yang akan meneruskan estafet kemursyidan dan kepada sosok itulah Guru memberikan seluruh ilmunya dan menumpahkan semua Nur Allah yang selama ini tersimpan dalam dadanya sebagai warisan dari Rasulullah SAW. Maka kisah Iblis dan Adam akan kembali lagi terulang dalam versi yang berbeda. Iblis dengan segala kehebatan merasa bahwa dirinyalah yang paling berhak menjadi khalifah membawa seluruh nama dan kebesaran Allah. Iblis yang bermanifestasi kepada sosok murid yang merasa paling sakti dan hebat kemudian menyatakan dirinya sebagai pengganti Guru dan menolak keputusan yang dibuat Guru atas petunjuk Allah. 

Iblis yang dipecat sebagai komandan malaikat tentu saja yang hilang hanya jabatan dan kedudukan sedangkan ilmu-ilmu yang didapat sebagai komandan malaikat masih dimiliki. Ibarat seorang jenderal yang dipecat oleh Raja atau Presiden, yang hilang hanyalah pangkat dan kedudukannya, sedangkan seluruh ilmu militer dan ilmu jendral akan tetap melekat bersama dirinya. Melihat potensi Iblis yang bisa membahayakan kekhalifahan Allah maka Allah mengumumkan kepada seluruh malaikat bahwa Iblis telah dipecat dan diberhentikan secara tidak hormat dan diperintahkan kepada seluruh malaikat untuk tidak lagi mengikuti instruksi Iblis. Warning itu juga diberikan kepada Adam dan diperintahkan Adam untuk menyampaikan pesan penting ini kepada anak cucunya agar tidak mengikuti langkah-langkah Iblis yang telah dimurkai Allah. 

Walaupun demikian, posisi sebenarnya Iblis disisi Allah tidak ada yang mengetahui kecuali Allah. Apakah Allah membenci Iblis? Tentu saja tidak, karena Allah terbebas dari sifat-sifat tercela. Apakah Iblis musuh Allah? Tentu saja tidak, bagaimana mungkin Sang Maha Raja Dunia Akhirat, pemilik seluruh alam bisa memiliki musuh. Iblis adalah sosok yang pernah dicintai Allah, pernah menjadi kekasih yang sangat dikasihi oleh Allah dan tentu saja yang membuat Iblis mau menderita, dihina sepanjang masa dan mau kekal di neraka karena dia memang sangat mencintai Allah melebihi kecintaan malaikat terhadap Allah. Iblis adalah sosok Pecinta Merana yang harus menanggung akibat atas kesalahannya kepada Sang Kekasih dan konon kabarnya Allah hanya memiliki Kekasih dan tidak memiliki mantan kekasih, sekali Allah menumpahkan kasih sayang maka itu akan abadi sepanjang masa. Untuk menjadi pedoman kepada seluruh manusia, Allah telah membuat dua jalan untuk bisa sampai kepada-Nya, via Adam atau via Iblis. Karena kita diberikan pilihan maka sebagai keturunan Adam kita akan memilih mendekatkan diri kepada Allah via Adam, melalui para Rasul dan Wali. Kita tentu saja tidak memilih jalan kepada Allah via Iblis karena disamping itu bukan jalan yang “alamiah” buat kita, juga sangat mengandung resiko tinggi. Demikian. semoga bermanfaat.

Kisah Inspiratif Islami : "Kisah Haji Abdullah bin al-Mubarak"

Abdullah bin al-Mubarak hidup di Mekkah. Pada suatu waktu, setelah menyelesaikan ritual ibadah haji, dia tertidur dan bermimpi melihat dua malaikat yang turun dari langit.
“Berapa banyak yang datang tahun ini?” tanya malaikat kepada malaikat lainnya.
“600.000,” jawab malaikat lainnya.
“Berapa banyak mereka yang ibadah hajinya diterima?”
“Tidak satupun”
Percakapan ini membuat Abdullah gemetar.
"Apa?” aku menangis.
"Semua orang-orang ini telah datang dari belahan bumi yang jauh, dengan kesulitan yang besar dan keletihan di sepanjang perjalanan, berkelana menyusuri padang pasing yang luas, dan semua usaha mereka menjadi sia-sia?”
“Ada seorang tukang sepatu di Damaskus yang dipanggil Ali bin Mowaffaq.” Kata malaikat yang pertama.
“Dia tidak datang menunaikan ibadah haji, tetapi ibadah hajinya diterima dan seluruh dosanya telah diampuni.”

Ketika aku mendengar hal ini, aku terbangun dan memutuskan untuk pergi menuju Damaskus dan mengunjungi orang ini. Jadi aku pergi ke Damaskus dan menemukan tempat dimana ia tinggal. Aku menyapanya dan ia keluar. “ Siapakah namamu dan pekerjaan apa yang kau lakukan?” tanyaku. “Aku Ali bin Mowaffaq, penjual sepatu. Siapakah namamu?”

Kepadanya aku mengatakan Abdullah bin al-Mubarak. Ia tiba-tiba menangis dan jatuh pingsan. Ketika ia sadar, aku memohon agar ia bercerita kepadaku. Dia mengatakan: “Selama 40 tahun aku telah rindu untuk melakukan perjalanan haji ini. Aku telah menyisihkan 350 dirham dari hasil berdagang sepatu. Tahun ini aku memutuskan untuk pergi ke Mekkah, sejak istriku mengandung. 

Suatu hari istriku mencium aroma makanan yang sedang dimasak oleh tetangga sebelah, dan memohon kepadaku agar ia bisa mencicipinya sedikit. Aku pergi menuju tetangga sebelah, mengetuk pintunya kemudian menjelaskan situasinya. Tetanggaku mendadak menagis. “Sudah tiga hari ini anakku tidak makan apa-apa,” katanya. “Hari ini aku melihat keledai mati tergeletak dan memotongnya kemudian memasaknya untuk mereka. Ini bukan makanan yang halal bagimu.” Hatiku serasa terbakar ketika aku mendengar ceritanya. Aku mengambil 350 dirhamku dan memberikan kepadanya. “Belanjakan ini untuk anakmu,” kataku. “Inilah perjalanan hajiku.”

Kisah Inspiratif Islami : "Ketika Perut Rasulullah SAW Berbunyi"

بِسْــــــــــــــــمِ اﷲِالرَّحْمَنِ اارَّحِيم

Suatu ketika Rasulullah SAW menjadi imam shalat. Para sahabat yang menjadi makmum di belakangnya mendengar bunyi menggerutup seolah-olah sendi-sendi pada tubuh Rasulullah bergeser antara satu sama lain. Sayidina Umar yang tidak tahan melihat keadaan baginda itu langsung bertanya setelah selesai shalat, ”Ya Rasulullah, kami melihat seolah-olah tuan menanggung penderitaan yang amat berat, apakah Anda sakit?” Namun Rasulullah menjawab, ”Tidak. Alhamdulillah, aku sehat dan segar.” Mendengar jawaban ini Sahabat Umar melanjutkan pertanyaannya, ”Lalu mengapa setiap kali Anda menggerakkan tubuh, kami mendengar seolah-olah sendi bergesekan di tubuh tuan? Kami yakin engkau sedang sakit.”

Melihat kecemasan di wajah para sahabatnya, Rasulullah pun mengangkat jubahnya. Para sahabat amat terkejut. Ternyata perut Rasulullah yang kempis, kelihatan dililiti sehelai kain yang berisi batu kerikil untuk menahan rasa lapar. Batu-batu kecil itulah yang menimbulkan bunyi-bunyi halus setiap kali tubuh Rasulullah bergerak. Umar memberanikan diri berkata, ”Ya Rasulullah! Adakah bila Anda menyatakan lapar dan tidak punya makanan, lalu kami hanya akan tinggal diam?” Rasulullah menjawab dengan lembut, ”Tidak para sahabatku. Aku tahu, apa pun akan engkau korbankan demi Rasulmu ini. Tetapi apakah yang akan aku jawab di hadapan Allah nanti, apabila aku sebagai pemimpin, menjadi beban bagi umatnya?” Para sahabat hanya tertegun. Rasulullah melanjutkan, ”Biarlah kelaparan ini sebagai hadiah Allah buatku, agar umatku kelak tidak ada yang kelaparan di dunia ini lebih-lebih lagi tiada yang kelaparan di Akhirat kelak.” 

Dari kisah di atas banyak hikmah dan pelajaran yang bisa kita teladani dan kita jadikan contoh dalam kehidupan sehari-hari antara lain : 

Pertama, gaya hidup Rasulullah yang sederhana dan bersahaja di saat sebenarnya Beliau bisa saja hidup dengan kemewahan. Kecintaan para sahabat kepada Rasulullah sungguh luar biasa sehingga secara kehidupan duniawi tidak mungkin Beliau berkekurangan. Sikap hidup sederhana yang merupakan pilihan hidup Nabi ini kemudian menjadi contoh bagi pemimpin-pemimpin hebat dalam sejarah Islam. 

Kedua, sikap empati Rasul terhadap ummat saat itu. Sebagai pemimpin, Beliau ingin menunjukkan rasa cinta kepada ummat dengan memilih gaya hidup sederhana karena memang hampir sebagian besar ummat Beliau saat ini hidup dalam keterbatasan. Beliau mau mengorbankan kesenangan demi ummat, bahkan Beliau rela menanggung lapar dengan harapan biarlah hanya Beliau saja yang lapar dan ummat Beliau kelak tidak akan lapar di dunia dan akhirat kelak. Sungguh Kita semua sangat merindukan sosok pemimpin yang meniru akhlak Rasulullah, pemimpin yang mengutamakan kepentingan orang-orang yang dipimpinnya diatas kepentingan pribadi. 

Ketiga, bisa juga kita mengkaji secara ilmiah apakah memang ada hubungan antara mengikat kerikil di perut dengan menghilang rasa lapar. Lalu kerikil yang dipakai Rasul apakah hanya sekedar kerikil biasa atau kerikil khusus yang telah Beliau doakan. Apakah Rasul hanya pada saat lapar saja mengikat batu kerikil di perut atau memang itu kebiasaan Rasul, dalam keadaan lapar dan kenyang tetap batu kerikil tersebut ada di perut Beliau yang diikat dalam kain. Bisa jadi kebiasaan mengikat kerikil diperut yang dilakukan Rasul ini yang kemudian menjadi tradisi dikalangan Sufi, dalam keadaan lapar melaksanakan puasa-puasa khusus batu itu berbunyi (karena batu tersebut bergesek antara satu dengan lainnya seperti batu Rasulullah) ketika shalat dan bergerak akibat kainnya yang sudah agak kendor dan dalam keadaan normal batu tersebut tidak berbunyi karena lilitan kainnya pas melingkar di perut. Wallahu’alam!
Kekuatan Maaf Rasulullah Home » Kisah Motivasi » Kekuatan Maaf Rasulullah download (1)k download (1) Promoted Content by Mgid Hurry Up Before This Video Gets Banned! Millionaire's Blueprint Free Millionaire Blueprint Makes $1,843,207.48 in 90 Days! Millionaire's Blueprint Mari Bermain Poker! Gaji 30 Juta Rutin Tiap Bulan jadiberhasil.com Kini Anda Bisa Memiliki Income Rp. 30 Juta Rutin Tiap Bulan! jadiberhasil.com Think It's Impossible to Make $600,000 Online? Millionaire's Blueprint Seorang lelaki Arab bernama Tsumamah bin Itsal dari Kabilah Al Yamamah pergi ke Madinah dengan tujuan hendak membunuh Nabi Shalallahu alaihi wa sallam. Segala persiapan telah matang, persenjataan sudah disandangnya, dan ia pun sudah masuk ke kota suci tempat Rasulullah tinggal itu. Dengan semangat meluap-luap ia mencari majlis Rasulullah, langsung didatanginya untuk melaksanakan maksud tujuannya. Tatkala Tsumamah datang, Umar bin Khattab ra. yang melihat gelagat buruk pada penampilannya menghadang. Umar bertanya, “Apa tujuan kedatanganmu ke Madinah? Bukankah engkau seorang musyrik?” Dengan terang-terangan Tsumamah menjawab, “Aku datang ke negeri ini hanya untuk membunuh Muhammad!”. Mendengar ucapannya, dengan sigap Umar langsung memberangusnya. Tsumamah tak sanggup melawan Umar yang perkasa, ia tak mampu mengadakan perlawanan. Umar berhasil merampas senjatanya dan mengikat tangannya kemudian dibawa ke masjid. Setelah mengikat Tsumamah di salah satu tiang masjid Umar segera melaporkan kejadian ini pada Rasulullah. Rasulullah segera keluar menemui orang yang bermaksud membunuhnya itu. Setibanya di tempat pengikatannya, beliau mengamati wajah Tsumamah baik-baik, kemudian berkata pada para sahabatnya, “Apakah ada di antara kalian yang sudah memberinya makan?”. Para shahabat Rasul yang ada disitu tentu saja kaget dengan pertanyaan Nabi. Umar yang sejak tadi menunggu perintah Rasulullah untuk membunuh orang ini seakan tidak percaya dengan apa yang didengarnya dari Rasulullah. Maka Umar memberanikan diri bertanya, “Makanan apa yang anda maksud wahai Rasulullah? Orang ini datang ke sini ingin membunuh bukan ingin masuk Islam!” Namun Rasulullah tidak menghiraukan sanggahan Umar. Beliau berkata, “Tolong ambilkan segelas susu dari rumahku, dan buka tali pengikat orang itu”. Walaupun merasa heran, Umar mematuhi perintah Rasulullah. Setelah memberi minum Tsumamah, Rasulullah dengan sopan berkata kepadanya, “Ucapkanlah Laa ilaha illa- Llah (Tiada ilah selain Allah).” Si musyrik itu menjawab dengan ketus, “Aku tidak akan mengucapkannya!”. Rasulullah membujuk lagi, “Katakanlah, Aku bersaksi tiada ilah selain Allah dan Muhammad itu Rasul Allah.” Namun Tsumamah tetap berkata dengan nada keras, “Aku tidak akan mengucapkannya!” Para sahabat Rasul yang turut menyaksikan tentu saja menjadi geram terhadap orang yang tak tahu untung itu. Tetapi Rasulullah malah membebaskan dan menyuruhnya pergi. Tsumamah yang musyrik itu bangkit seolah-olah hendak pulang ke negerinya. Tetapi belum berapa jauh dari masjid, dia kembali kepada Rasulullah dengan wajah ramah berseri. Ia berkata, “Ya Rasulullah, aku bersaksi tiada ilah selain Allah dan Muahammad Rasul Allah.” Rasulullah tersenyum dan bertanya, “Mengapa engkau tidak mengucapkannya ketika aku memerintahkan kepadamu?” Tsumamah menjawab, “Aku tidak mengucapkannya ketika masih belum kau bebaskan karena khawatir ada yang menganggap aku masuk Islam karena takut kepadamu. Namun setelah engkau bebaskan, aku masuk Islam semata-mata karena mengharap keridhaan Allah Robbul Alamin.” Pada suatu kesempatan, Tsumamah bin Itsal berkata, “Ketika aku memasuki kota Madinah, tiada yang lebih kubenci dari Muhammad. Tetapi setelah aku meninggalkan kota itu, tiada seorang pun di muka bumi yang lebih kucintai selain Muhammad Rasulullah.”

link : http://www.kumpulancerita.net/kekuatan-maaf-rasulullah.html
Kekuatan Maaf Rasulullah Home » Kisah Motivasi » Kekuatan Maaf Rasulullah download (1)k download (1) Promoted Content by Mgid Hurry Up Before This Video Gets Banned! Millionaire's Blueprint Free Millionaire Blueprint Makes $1,843,207.48 in 90 Days! Millionaire's Blueprint Mari Bermain Poker! Gaji 30 Juta Rutin Tiap Bulan jadiberhasil.com Kini Anda Bisa Memiliki Income Rp. 30 Juta Rutin Tiap Bulan! jadiberhasil.com Think It's Impossible to Make $600,000 Online? Millionaire's Blueprint Seorang lelaki Arab bernama Tsumamah bin Itsal dari Kabilah Al Yamamah pergi ke Madinah dengan tujuan hendak membunuh Nabi Shalallahu alaihi wa sallam. Segala persiapan telah matang, persenjataan sudah disandangnya, dan ia pun sudah masuk ke kota suci tempat Rasulullah tinggal itu. Dengan semangat meluap-luap ia mencari majlis Rasulullah, langsung didatanginya untuk melaksanakan maksud tujuannya. Tatkala Tsumamah datang, Umar bin Khattab ra. yang melihat gelagat buruk pada penampilannya menghadang. Umar bertanya, “Apa tujuan kedatanganmu ke Madinah? Bukankah engkau seorang musyrik?” Dengan terang-terangan Tsumamah menjawab, “Aku datang ke negeri ini hanya untuk membunuh Muhammad!”. Mendengar ucapannya, dengan sigap Umar langsung memberangusnya. Tsumamah tak sanggup melawan Umar yang perkasa, ia tak mampu mengadakan perlawanan. Umar berhasil merampas senjatanya dan mengikat tangannya kemudian dibawa ke masjid. Setelah mengikat Tsumamah di salah satu tiang masjid Umar segera melaporkan kejadian ini pada Rasulullah. Rasulullah segera keluar menemui orang yang bermaksud membunuhnya itu. Setibanya di tempat pengikatannya, beliau mengamati wajah Tsumamah baik-baik, kemudian berkata pada para sahabatnya, “Apakah ada di antara kalian yang sudah memberinya makan?”. Para shahabat Rasul yang ada disitu tentu saja kaget dengan pertanyaan Nabi. Umar yang sejak tadi menunggu perintah Rasulullah untuk membunuh orang ini seakan tidak percaya dengan apa yang didengarnya dari Rasulullah. Maka Umar memberanikan diri bertanya, “Makanan apa yang anda maksud wahai Rasulullah? Orang ini datang ke sini ingin membunuh bukan ingin masuk Islam!” Namun Rasulullah tidak menghiraukan sanggahan Umar. Beliau berkata, “Tolong ambilkan segelas susu dari rumahku, dan buka tali pengikat orang itu”. Walaupun merasa heran, Umar mematuhi perintah Rasulullah. Setelah memberi minum Tsumamah, Rasulullah dengan sopan berkata kepadanya, “Ucapkanlah Laa ilaha illa- Llah (Tiada ilah selain Allah).” Si musyrik itu menjawab dengan ketus, “Aku tidak akan mengucapkannya!”. Rasulullah membujuk lagi, “Katakanlah, Aku bersaksi tiada ilah selain Allah dan Muhammad itu Rasul Allah.” Namun Tsumamah tetap berkata dengan nada keras, “Aku tidak akan mengucapkannya!” Para sahabat Rasul yang turut menyaksikan tentu saja menjadi geram terhadap orang yang tak tahu untung itu. Tetapi Rasulullah malah membebaskan dan menyuruhnya pergi. Tsumamah yang musyrik itu bangkit seolah-olah hendak pulang ke negerinya. Tetapi belum berapa jauh dari masjid, dia kembali kepada Rasulullah dengan wajah ramah berseri. Ia berkata, “Ya Rasulullah, aku bersaksi tiada ilah selain Allah dan Muahammad Rasul Allah.” Rasulullah tersenyum dan bertanya, “Mengapa engkau tidak mengucapkannya ketika aku memerintahkan kepadamu?” Tsumamah menjawab, “Aku tidak mengucapkannya ketika masih belum kau bebaskan karena khawatir ada yang menganggap aku masuk Islam karena takut kepadamu. Namun setelah engkau bebaskan, aku masuk Islam semata-mata karena mengharap keridhaan Allah Robbul Alamin.” Pada suatu kesempatan, Tsumamah bin Itsal berkata, “Ketika aku memasuki kota Madinah, tiada yang lebih kubenci dari Muhammad. Tetapi setelah aku meninggalkan kota itu, tiada seorang pun di muka bumi yang lebih kucintai selain Muhammad Rasulullah.”

link : http://www.kumpulancerita.net/kekuatan-maaf-rasulullah.h
Kekuatan Maaf Rasulullah Home » Kisah Motivasi » Kekuatan Maaf Rasulullah download (1)k download (1) Promoted Content by Mgid Hurry Up Before This Video Gets Banned! Millionaire's Blueprint Free Millionaire Blueprint Makes $1,843,207.48 in 90 Days! Millionaire's Blueprint Mari Bermain Poker! Gaji 30 Juta Rutin Tiap Bulan jadiberhasil.com Kini Anda Bisa Memiliki Income Rp. 30 Juta Rutin Tiap Bulan! jadiberhasil.com Think It's Impossible to Make $600,000 Online? Millionaire's Blueprint Seorang lelaki Arab bernama Tsumamah bin Itsal dari Kabilah Al Yamamah pergi ke Madinah dengan tujuan hendak membunuh Nabi Shalallahu alaihi wa sallam. Segala persiapan telah matang, persenjataan sudah disandangnya, dan ia pun sudah masuk ke kota suci tempat Rasulullah tinggal itu. Dengan semangat meluap-luap ia mencari majlis Rasulullah, langsung didatanginya untuk melaksanakan maksud tujuannya. Tatkala Tsumamah datang, Umar bin Khattab ra. yang melihat gelagat buruk pada penampilannya menghadang. Umar bertanya, “Apa tujuan kedatanganmu ke Madinah? Bukankah engkau seorang musyrik?” Dengan terang-terangan Tsumamah menjawab, “Aku datang ke negeri ini hanya untuk membunuh Muhammad!”. Mendengar ucapannya, dengan sigap Umar langsung memberangusnya. Tsumamah tak sanggup melawan Umar yang perkasa, ia tak mampu mengadakan perlawanan. Umar berhasil merampas senjatanya dan mengikat tangannya kemudian dibawa ke masjid. Setelah mengikat Tsumamah di salah satu tiang masjid Umar segera melaporkan kejadian ini pada Rasulullah. Rasulullah segera keluar menemui orang yang bermaksud membunuhnya itu. Setibanya di tempat pengikatannya, beliau mengamati wajah Tsumamah baik-baik, kemudian berkata pada para sahabatnya, “Apakah ada di antara kalian yang sudah memberinya makan?”. Para shahabat Rasul yang ada disitu tentu saja kaget dengan pertanyaan Nabi. Umar yang sejak tadi menunggu perintah Rasulullah untuk membunuh orang ini seakan tidak percaya dengan apa yang didengarnya dari Rasulullah. Maka Umar memberanikan diri bertanya, “Makanan apa yang anda maksud wahai Rasulullah? Orang ini datang ke sini ingin membunuh bukan ingin masuk Islam!” Namun Rasulullah tidak menghiraukan sanggahan Umar. Beliau berkata, “Tolong ambilkan segelas susu dari rumahku, dan buka tali pengikat orang itu”. Walaupun merasa heran, Umar mematuhi perintah Rasulullah. Setelah memberi minum Tsumamah, Rasulullah dengan sopan berkata kepadanya, “Ucapkanlah Laa ilaha illa- Llah (Tiada ilah selain Allah).” Si musyrik itu menjawab dengan ketus, “Aku tidak akan mengucapkannya!”. Rasulullah membujuk lagi, “Katakanlah, Aku bersaksi tiada ilah selain Allah dan Muhammad itu Rasul Allah.” Namun Tsumamah tetap berkata dengan nada keras, “Aku tidak akan mengucapkannya!” Para sahabat Rasul yang turut menyaksikan tentu saja menjadi geram terhadap orang yang tak tahu untung itu. Tetapi Rasulullah malah membebaskan dan menyuruhnya pergi. Tsumamah yang musyrik itu bangkit seolah-olah hendak pulang ke negerinya. Tetapi belum berapa jauh dari masjid, dia kembali kepada Rasulullah dengan wajah ramah berseri. Ia berkata, “Ya Rasulullah, aku bersaksi tiada ilah selain Allah dan Muahammad Rasul Allah.” Rasulullah tersenyum dan bertanya, “Mengapa engkau tidak mengucapkannya ketika aku memerintahkan kepadamu?” Tsumamah menjawab, “Aku tidak mengucapkannya ketika masih belum kau bebaskan karena khawatir ada yang menganggap aku masuk Islam karena takut kepadamu. Namun setelah engkau bebaskan, aku masuk Islam semata-mata karena mengharap keridhaan Allah Robbul Alamin.” Pada suatu kesempatan, Tsumamah bin Itsal berkata, “Ketika aku memasuki kota Madinah, tiada yang lebih kubenci dari Muhammad. Tetapi setelah aku meninggalkan kota itu, tiada seorang pun di muka bumi yang lebih kucintai selain Muhammad Rasulullah.”

link : http://www.kumpulancerita.net/kekuatan-maaf-rasulullah.html
Kekuatan Maaf Rasulullah Home » Kisah Motivasi » Kekuatan Maaf Rasulullah download (1)k download (1) Promoted Content by Mgid Hurry Up Before This Video Gets Banned! Millionaire's Blueprint Free Millionaire Blueprint Makes $1,843,207.48 in 90 Days! Millionaire's Blueprint Mari Bermain Poker! Gaji 30 Juta Rutin Tiap Bulan jadiberhasil.com Kini Anda Bisa Memiliki Income Rp. 30 Juta Rutin Tiap Bulan! jadiberhasil.com Think It's Impossible to Make $600,000 Online? Millionaire's Blueprint Seorang lelaki Arab bernama Tsumamah bin Itsal dari Kabilah Al Yamamah pergi ke Madinah dengan tujuan hendak membunuh Nabi Shalallahu alaihi wa sallam. Segala persiapan telah matang, persenjataan sudah disandangnya, dan ia pun sudah masuk ke kota suci tempat Rasulullah tinggal itu. Dengan semangat meluap-luap ia mencari majlis Rasulullah, langsung didatanginya untuk melaksanakan maksud tujuannya. Tatkala Tsumamah datang, Umar bin Khattab ra. yang melihat gelagat buruk pada penampilannya menghadang. Umar bertanya, “Apa tujuan kedatanganmu ke Madinah? Bukankah engkau seorang musyrik?” Dengan terang-terangan Tsumamah menjawab, “Aku datang ke negeri ini hanya untuk membunuh Muhammad!”. Mendengar ucapannya, dengan sigap Umar langsung memberangusnya. Tsumamah tak sanggup melawan Umar yang perkasa, ia tak mampu mengadakan perlawanan. Umar berhasil merampas senjatanya dan mengikat tangannya kemudian dibawa ke masjid. Setelah mengikat Tsumamah di salah satu tiang masjid Umar segera melaporkan kejadian ini pada Rasulullah. Rasulullah segera keluar menemui orang yang bermaksud membunuhnya itu. Setibanya di tempat pengikatannya, beliau mengamati wajah Tsumamah baik-baik, kemudian berkata pada para sahabatnya, “Apakah ada di antara kalian yang sudah memberinya makan?”. Para shahabat Rasul yang ada disitu tentu saja kaget dengan pertanyaan Nabi. Umar yang sejak tadi menunggu perintah Rasulullah untuk membunuh orang ini seakan tidak percaya dengan apa yang didengarnya dari Rasulullah. Maka Umar memberanikan diri bertanya, “Makanan apa yang anda maksud wahai Rasulullah? Orang ini datang ke sini ingin membunuh bukan ingin masuk Islam!” Namun Rasulullah tidak menghiraukan sanggahan Umar. Beliau berkata, “Tolong ambilkan segelas susu dari rumahku, dan buka tali pengikat orang itu”. Walaupun merasa heran, Umar mematuhi perintah Rasulullah. Setelah memberi minum Tsumamah, Rasulullah dengan sopan berkata kepadanya, “Ucapkanlah Laa ilaha illa- Llah (Tiada ilah selain Allah).” Si musyrik itu menjawab dengan ketus, “Aku tidak akan mengucapkannya!”. Rasulullah membujuk lagi, “Katakanlah, Aku bersaksi tiada ilah selain Allah dan Muhammad itu Rasul Allah.” Namun Tsumamah tetap berkata dengan nada keras, “Aku tidak akan mengucapkannya!” Para sahabat Rasul yang turut menyaksikan tentu saja menjadi geram terhadap orang yang tak tahu untung itu. Tetapi Rasulullah malah membebaskan dan menyuruhnya pergi. Tsumamah yang musyrik itu bangkit seolah-olah hendak pulang ke negerinya. Tetapi belum berapa jauh dari masjid, dia kembali kepada Rasulullah dengan wajah ramah berseri. Ia berkata, “Ya Rasulullah, aku bersaksi tiada ilah selain Allah dan Muahammad Rasul Allah.” Rasulullah tersenyum dan bertanya, “Mengapa engkau tidak mengucapkannya ketika aku memerintahkan kepadamu?” Tsumamah menjawab, “Aku tidak mengucapkannya ketika masih belum kau bebaskan karena khawatir ada yang menganggap aku masuk Islam karena takut kepadamu. Namun setelah engkau bebaskan, aku masuk Islam semata-mata karena mengharap keridhaan Allah Robbul Alamin.” Pada suatu kesempatan, Tsumamah bin Itsal berkata, “Ketika aku memasuki kota Madinah, tiada yang lebih kubenci dari Muhammad. Tetapi setelah aku meninggalkan kota itu, tiada seorang pun di muka bumi yang lebih kucintai selain Muhammad Rasulullah.”

link : http://www.kumpulancerita.net/kekuatan-maaf-rasulullah.html
Kekuatan Maaf Rasulullah Home » Kisah Motivasi » Kekuatan Maaf Rasulullah download (1)k download (1) Promoted Content by Mgid Hurry Up Before This Video Gets Banned! Millionaire's Blueprint Free Millionaire Blueprint Makes $1,843,207.48 in 90 Days! Millionaire's Blueprint Mari Bermain Poker! Gaji 30 Juta Rutin Tiap Bulan jadiberhasil.com Kini Anda Bisa Memiliki Income Rp. 30 Juta Rutin Tiap Bulan! jadiberhasil.com Think It's Impossible to Make $600,000 Online? Millionaire's Blueprint Seorang lelaki Arab bernama Tsumamah bin Itsal dari Kabilah Al Yamamah pergi ke Madinah dengan tujuan hendak membunuh Nabi Shalallahu alaihi wa sallam. Segala persiapan telah matang, persenjataan sudah disandangnya, dan ia pun sudah masuk ke kota suci tempat Rasulullah tinggal itu. Dengan semangat meluap-luap ia mencari majlis Rasulullah, langsung didatanginya untuk melaksanakan maksud tujuannya. Tatkala Tsumamah datang, Umar bin Khattab ra. yang melihat gelagat buruk pada penampilannya menghadang. Umar bertanya, “Apa tujuan kedatanganmu ke Madinah? Bukankah engkau seorang musyrik?” Dengan terang-terangan Tsumamah menjawab, “Aku datang ke negeri ini hanya untuk membunuh Muhammad!”. Mendengar ucapannya, dengan sigap Umar langsung memberangusnya. Tsumamah tak sanggup melawan Umar yang perkasa, ia tak mampu mengadakan perlawanan. Umar berhasil merampas senjatanya dan mengikat tangannya kemudian dibawa ke masjid. Setelah mengikat Tsumamah di salah satu tiang masjid Umar segera melaporkan kejadian ini pada Rasulullah. Rasulullah segera keluar menemui orang yang bermaksud membunuhnya itu. Setibanya di tempat pengikatannya, beliau mengamati wajah Tsumamah baik-baik, kemudian berkata pada para sahabatnya, “Apakah ada di antara kalian yang sudah memberinya makan?”. Para shahabat Rasul yang ada disitu tentu saja kaget dengan pertanyaan Nabi. Umar yang sejak tadi menunggu perintah Rasulullah untuk membunuh orang ini seakan tidak percaya dengan apa yang didengarnya dari Rasulullah. Maka Umar memberanikan diri bertanya, “Makanan apa yang anda maksud wahai Rasulullah? Orang ini datang ke sini ingin membunuh bukan ingin masuk Islam!” Namun Rasulullah tidak menghiraukan sanggahan Umar. Beliau berkata, “Tolong ambilkan segelas susu dari rumahku, dan buka tali pengikat orang itu”. Walaupun merasa heran, Umar mematuhi perintah Rasulullah. Setelah memberi minum Tsumamah, Rasulullah dengan sopan berkata kepadanya, “Ucapkanlah Laa ilaha illa- Llah (Tiada ilah selain Allah).” Si musyrik itu menjawab dengan ketus, “Aku tidak akan mengucapkannya!”. Rasulullah membujuk lagi, “Katakanlah, Aku bersaksi tiada ilah selain Allah dan Muhammad itu Rasul Allah.” Namun Tsumamah tetap berkata dengan nada keras, “Aku tidak akan mengucapkannya!” Para sahabat Rasul yang turut menyaksikan tentu saja menjadi geram terhadap orang yang tak tahu untung itu. Tetapi Rasulullah malah membebaskan dan menyuruhnya pergi. Tsumamah yang musyrik itu bangkit seolah-olah hendak pulang ke negerinya. Tetapi belum berapa jauh dari masjid, dia kembali kepada Rasulullah dengan wajah ramah berseri. Ia berkata, “Ya Rasulullah, aku bersaksi tiada ilah selain Allah dan Muahammad Rasul Allah.” Rasulullah tersenyum dan bertanya, “Mengapa engkau tidak mengucapkannya ketika aku memerintahkan kepadamu?” Tsumamah menjawab, “Aku tidak mengucapkannya ketika masih belum kau bebaskan karena khawatir ada yang menganggap aku masuk Islam karena takut kepadamu. Namun setelah engkau bebaskan, aku masuk Islam semata-mata karena mengharap keridhaan Allah Robbul Alamin.” Pada suatu kesempatan, Tsumamah bin Itsal berkata, “Ketika aku memasuki kota Madinah, tiada yang lebih kubenci dari Muhammad. Tetapi setelah aku meninggalkan kota itu, tiada seorang pun di muka bumi yang lebih kucintai selain Muhammad Rasulullah.”

link : http://www.kumpulancerita.net/kekuatan-maaf-rasulullah.html
Kekuatan Maaf Rasulullah Home » Kisah Motivasi » Kekuatan Maaf Rasulullah download (1)k download (1) Promoted Content by Mgid Hurry Up Before This Video Gets Banned! Millionaire's Blueprint Free Millionaire Blueprint Makes $1,843,207.48 in 90 Days! Millionaire's Blueprint Mari Bermain Poker! Gaji 30 Juta Rutin Tiap Bulan jadiberhasil.com Kini Anda Bisa Memiliki Income Rp. 30 Juta Rutin Tiap Bulan! jadiberhasil.com Think It's Impossible to Make $600,000 Online? Millionaire's Blueprint Seorang lelaki Arab bernama Tsumamah bin Itsal dari Kabilah Al Yamamah pergi ke Madinah dengan tujuan hendak membunuh Nabi Shalallahu alaihi wa sallam. Segala persiapan telah matang, persenjataan sudah disandangnya, dan ia pun sudah masuk ke kota suci tempat Rasulullah tinggal itu. Dengan semangat meluap-luap ia mencari majlis Rasulullah, langsung didatanginya untuk melaksanakan maksud tujuannya. Tatkala Tsumamah datang, Umar bin Khattab ra. yang melihat gelagat buruk pada penampilannya menghadang. Umar bertanya, “Apa tujuan kedatanganmu ke Madinah? Bukankah engkau seorang musyrik?” Dengan terang-terangan Tsumamah menjawab, “Aku datang ke negeri ini hanya untuk membunuh Muhammad!”. Mendengar ucapannya, dengan sigap Umar langsung memberangusnya. Tsumamah tak sanggup melawan Umar yang perkasa, ia tak mampu mengadakan perlawanan. Umar berhasil merampas senjatanya dan mengikat tangannya kemudian dibawa ke masjid. Setelah mengikat Tsumamah di salah satu tiang masjid Umar segera melaporkan kejadian ini pada Rasulullah. Rasulullah segera keluar menemui orang yang bermaksud membunuhnya itu. Setibanya di tempat pengikatannya, beliau mengamati wajah Tsumamah baik-baik, kemudian berkata pada para sahabatnya, “Apakah ada di antara kalian yang sudah memberinya makan?”. Para shahabat Rasul yang ada disitu tentu saja kaget dengan pertanyaan Nabi. Umar yang sejak tadi menunggu perintah Rasulullah untuk membunuh orang ini seakan tidak percaya dengan apa yang didengarnya dari Rasulullah. Maka Umar memberanikan diri bertanya, “Makanan apa yang anda maksud wahai Rasulullah? Orang ini datang ke sini ingin membunuh bukan ingin masuk Islam!” Namun Rasulullah tidak menghiraukan sanggahan Umar. Beliau berkata, “Tolong ambilkan segelas susu dari rumahku, dan buka tali pengikat orang itu”. Walaupun merasa heran, Umar mematuhi perintah Rasulullah. Setelah memberi minum Tsumamah, Rasulullah dengan sopan berkata kepadanya, “Ucapkanlah Laa ilaha illa- Llah (Tiada ilah selain Allah).” Si musyrik itu menjawab dengan ketus, “Aku tidak akan mengucapkannya!”. Rasulullah membujuk lagi, “Katakanlah, Aku bersaksi tiada ilah selain Allah dan Muhammad itu Rasul Allah.” Namun Tsumamah tetap berkata dengan nada keras, “Aku tidak akan mengucapkannya!” Para sahabat Rasul yang turut menyaksikan tentu saja menjadi geram terhadap orang yang tak tahu untung itu. Tetapi Rasulullah malah membebaskan dan menyuruhnya pergi. Tsumamah yang musyrik itu bangkit seolah-olah hendak pulang ke negerinya. Tetapi belum berapa jauh dari masjid, dia kembali kepada Rasulullah dengan wajah ramah berseri. Ia berkata, “Ya Rasulullah, aku bersaksi tiada ilah selain Allah dan Muahammad Rasul Allah.” Rasulullah tersenyum dan bertanya, “Mengapa engkau tidak mengucapkannya ketika aku memerintahkan kepadamu?” Tsumamah menjawab, “Aku tidak mengucapkannya ketika masih belum kau bebaskan karena khawatir ada yang menganggap aku masuk Islam karena takut kepadamu. Namun setelah engkau bebaskan, aku masuk Islam semata-mata karena mengharap keridhaan Allah Robbul Alamin.” Pada suatu kesempatan, Tsumamah bin Itsal berkata, “Ketika aku memasuki kota Madinah, tiada yang lebih kubenci dari Muhammad. Tetapi setelah aku meninggalkan kota itu, tiada seorang pun di muka bumi yang lebih kucintai selain Muhammad Rasulullah.”

link : http://www.kumpulancerita.net/kekuatan-maaf-rasulullah.html

Buku Tentang Motivasi Islami Terbaru : "Manusia Spesial Edition"

INFO BUKU TERBARU
Penerbit Meta Kata, Oktober 2014
Judul: Manusia Special Edition
Penulis: Afief Rachman
Pemerhati Aksara: Christiana HP., S.Sos.
Pewajah Sampul: de A media kreatif
Penata Letak Isi: de A media kreatif

ISBN: 978-602-1203-60-6
Harga: Rp 42.500,-
=================================
Order:
via SMS ke 081907820606
via WEB di www.anrmart.com
=================================
Sinopsis:
Catatan special ini, saya suguhkan khusus buat Anda yang menginginkan perubahan, percepatan, konsistensi, keberlimpahan, dan keberkahan hidup. Saya sengaja menggunakan pendekatan yang menggabungkan antara ilmu tasawuf dan ilmu psikologi, tentunya dengan bahasa yang mudah dicerna agar pembaca lebih tersentuh hatinya dan tergerak untuk segera melakukan apa yang diperoleh dari tulisan ini. Buku ini dilengkapi dengan:
*Cara berkomunikasi dengan Tuhan dengan induksi Energi Spiritual,
*Cara merencanakan dan mempercepat Real-Dream,
*Cara membuat Proposal Hidup Anda segera di-ACC Tuhan,
*Cara menemukan Identitas Diri dan Membangun Karakter,
*Cara ‘merayu’ Tuhan agar selalu bersahabat dengan Anda,
*Cara menjadi Malaikat Kehidupan,
*Cara meraih kehidupan BerkahMelimpah dan Sukses Mulia,
*Cara menjadi Manusia Special Edition,
*Dan temukan keunikan-keunikan lain di dalamnya.
Jika Anda sungguh-sungguh mempelajari, mempraktekkan, dan mengajarkan isi buku ini kepada orang-orang terdekat Anda, maka Anda akan mendapatkan berbagai bonus dari Tuhan, di antaranya:
*Merasakan Kenikmatan Beribadah,
*Mendapatkan Ketenangan Batin atas berbagai masalah yang Anda hadapi,
*Mendapatkan Kesenangan di luar Dugaan dan Prediksi Anda,
*Mendapatkan Kenikmatan di luar Batas Kemampuan Anda,
*Mendapatkan Keberlimpahan dan Keberkahan Hidup,
*Dan Ending-nya, Anda akan Mengenal Allah, sehingga Anda Semakin Yakin, Semakin Dekat dan Semakin Cinta kepada Allah.

Saturday, December 5, 2015

Cara Menggambar Sakura



how to draw sakura easy step 1
LANGKAH 1. Di sini Anda akan mulai dengan membuat lingkaran sederhana dan kemudian sketsa dalam pedoman wajah.






 











how to draw sakura easy step 2LANGKAH 2. Anda menarik keluar bentuk wajah Sakura, Anda juga akan menggabungkan poni melengkung. Beberapa rambut jatuh di pipi Sakura seperti yang Anda lihat di sini untuk sisi kanan.
 












 


how to draw sakura easy step 3LANGKAH 3. Menggunakan pedoman wajah yang Anda buat pada langkah satu, memulai proses menggambar mata cukup besar Sakura. Tutup atas harus sangat berani dan tebal. Kemudian Menggambar bola mata . Anda kemudian akan menarik alis tipis, serta hidung dan senyum ramah.

 











how to draw sakura easy step 4
LANGKAH 4. Sekarang wajah Sakura siap, kita bisa fokus pada rambutnya, rambutnya ditarik keluar. Mulai di atas poin setiap lengkungan dari poninya, dan mulai menggambar kunci pendek lurus nya. Ada potongan dan poin yang perlu ditambahkan serta beberapa pita. Apakah Anda tahu bahwa Sakura mulai mengenakan pita di rambutnya setelah temannya Ino disarankan untuk memakai satu untuk mengambil perhatian dari dahi besar nya?
 





how to draw sakura easy step 5
LANGKAH 5. Di sini Anda akan menarik keluar pita nya seperti begitu, dan kemudian menarik dalam bentuk leher Sakura. Setelah itu semua dilakukan, Anda dapat menyelesaikan karakter Naruto ini dengan menggambar kerah tinggi, dan beberapa bahunya. Hapus bagian bagian pedoman yang telah anda buat




 







how to draw sakura easy step 6LANGKAH 6. Sekarang bahwa Anda semua dilakukan, Anda dapat mewarwarnai karya Anda. Tampilkan semua pekerjaan yang mengagumkan yang Anda lakukan dengan menggambar Sakura.













Sumber : Dragonart.com (dengan perubahan)

Cara Menggambar Gaara


how to draw sand gaara
how to draw sand gaara step 1
LANGKAH 1. Mulailah dengan membuat kepala dengan sketsa dalam pedoman wajah.
 


 
how to draw sand gaara step 2LANGKAH 2. Sekarang membuat hidungnya
 
how to draw sand gaara step 3
LANGKAH 3. Ingat, Anda menggambar Gaara dari sudut jadi beberapa fitur nya tidak akan di tampilan penuh. Kemudian gambar dagu dan telinga.

how to draw sand gaara step 4
LANGKAH 4. Sekarang, menggambar bentuk matanya, kemudian tambahkan tanda tebal gelap di sekitar mata.
 
how to draw sand gaara step 5
LANGKAH 5. Buatlah rambut Gaara dengan gaya rambut yang tajam, berantakan dan panjang. Luangkan waktu Anda, jangan buru-buru.

how to draw sand gaara step 6
LANGKAH 6. Oke, mulai menggambar bibir/mulut atas. Tambahkan lesung di sudut-sudut mulutnya juga.
 

 
how to draw sand gaara step 7
LANGKAH 7. Gambar bibir/mulut tersenyum yang satunya dibagian bawah.
how to draw sand gaara step 8 

LANGKAH 8. Setelah selesai mulutnya sekarang menggambar di giginya. Seperti yang Anda lihat giginya harus selaras satu sama lain. 
how to draw sand gaara step 9
LANGKAH 9. Buat garis-garis wajah seperti digambar

 

how to draw sand gaara step 10LANGKAH 10. Menggambar tanda Kanji di dahinya, Kemudian gambar garis-garis lagi disekitar wajah.
 

 
how to draw sand gaara step 11
LANGKAH 11. Terakhir, gambar garis-garis untuk bagian leher

 
how to draw sand gaara step 12LANGKAH 12. Taaaraaaaa..... Inilah hasilnya. Silahkan warnai sesuai contoh yang sudah jadi seperti gambar diatas sendiri yaa guyss.













Sumber : Dragonart.com (dengan perubahan)